10 Maret, 2008

BULAN PEBRUARI 2008: Pertemuan Kepala Sekolah se YKCY

RAPAT KEPALA SEKOLAH YKC YOGYAKARTA

SELASA, 5 FEBRUARI 2008

A. Pengarahan Direktur:

1. Inspiratif:

SAPAAN PASTORAL USKUP UNTUK SEKOLAH KATOLIK
DAN YAYASAN PENDIDIKAN KATOLIK

  1. Tahun 2008, dijadikan TAHUN ANAK DAN REMAJA, dengan harapan agar terbangun HABITUS BARU, dalam diri Anak dan Remaja.
  2. Peran Sekolah Katolik dalam pembinaan iman anak dan remaja sangat besar. Banyak penggerak kehidupan umat berasal dari Sekolah-Sekolah Katolik.
  3. Meski pada saat sekarang ini, Sekolah Katolik menghadapi tantangan yang tidak sedikit, Sekolah Katolik DIHARAPKAN MENJADI TEMPAT ANAK DAN REMAJA BELAJAR NILAI-NILAI KEMANUSIAAN yang membebaskan.
  4. Sekolah Katolik diharapkan menjadi tempat anak dan remaja berkembang menjadi manusia dewasa yang mempunyai kematangan pribadi dan religiusitas yang terbuka.
  5. Sekolah Katolik diharapkan mendorong anak dan remaja untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
  6. Kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan sekolah, seperti: OSIS, Gerakan Kepramukaan, dapat merupakan tempat anak dan remaja belajar membangun kebersamaan.
  7. Sebagai pemilik dan penentu kebijakan bagi sekolah dalam naungannya, Yayasan Pendidikan Katolik perlu memperluas cakrawala pendidikannya yang membebaskan dengan landasan iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
  8. Yayasan Pendidikan Katolik, perlu mengupayakan dengan sungguh-sungguh agar para guru trampil menjadi pendamping dan sahabat bagi para siswa dengan hati penuh kegembiraan injil.
  9. MPK KAS, telah mengadakan: “Gerakan Berbagi dengan mengambil inspirasi Berbagi 5 Roti dan 2 Ikan”. Ini merupakan salah satu wujud konkret “gerakan solidaritas terhadap mereka yang berkekurangan; dari siswa untuk siswa”.

2. Reflektif:

a. Sekolah Kanisius di seluruh DIY memiliki masa hampir 10.000 siswa (tepatnya 9.948 siswa). Suatu jumlah yang tidak kecil untuk merintis, mempersiapkan dan membekali anak-anak tidak hanya dengan kemampuan intelektual, tetapi juga ketrampilan untuk mandiri, kepekaan untuk solider dengan sesamanya, ketrampilan mengembangkan bakat-bakat yang ada dalam diri setiap siswa, kebiasaan untuk menjaga lingkungan hidup disekolah-sekolah agar tetap bersih, indah, dan rindang sehingga nyaman dan sehat untuk kegiatan belajar, dan kemampuan / ketrampilan lain yang harus kita bantu untuk mencarinya. Sebagai pendidik sudah kah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan anak didik kita? Jiwa sebagai seorang pendidik pertama-tama dan terutama berfokus pada pengembangan hidup para siswa. Untuk itulah kita menjadi seorang guru / pendidik. Sudahkah jiwa untuk sungguh-sungguh mendarah daging dalam keseluruhan hidup kita sebagai pendidik? Atau profesi kita menjadi pendidik di sekolah-sekolah Kanisius, kita pahami hanya sebagai “pekerjaan sampingan”, “keterpaksaan karena tidak ada pekerjaan lain”, atau “pengisi waktu luang / sandaran sementara untuk menanti pekerjaan yang lebih memberi harapan hidup”????

b. Salah satu standar minimal yang seharusnya sudah menjadi darah dan daging kita sebagai perwujudan nyata ROH Pendidik adalah: kedisiplinan dan persiapan mengajar. Dua unsur tersebut apakah sudah kita hayati dengan penuh kerelaan hati selama kita menjadi pendidik di sekolah-sekolah Kanisius? Kalau belum maksimal kita lakukan apalagi kita hayati, mari kita BERTOBAT. Kembali ke jalan yang benar sesuai dengan panggilan kita sebagai pendidik. Karena yang kita hadapi adalah anak-anak, generasi muda penerus sejarah hidup Gereja, Bangsa dan Negara kita.

3. Informatif:

a. Hari Rabu Abu, bukanlah HARI LIBUR PERMULAAN PUASA. Mari kita tandai dengan menampakkan ciri khas kita sebagai SEKOLAH KATOLIK. Kepala Sekolah bersama dengan seluruh guru / karyawan memiliki tanggungjawab penuh untuk mengolah dan memaknai hari Rabu Abu kepada para siswa-siswi. Upacara pemberian abu dan sarasehan pendalaman APP silakan dilaksanakan dengan lebih serius dan lebih baik daripada tahun 2007.

b. Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta sudah dalam tahap akhir menetapkan permohonan / usulan para guru / karyawan untuk diangkat menjadi pegawai tetap Yayasan Kanisius ke tingkat Direktur Yayasan Kanisius Pusat Semarang. Keputusan terakhir sekali lagi ada di tangan Direktur Yayasan Kanisius Pusat Semarang, entah diterima atau tidak, atau entah dikembalikan ke unit kerja lama atau ke unit kerja baru, seandainya diterima menjadi pegawai tetap Yayasan Kanisius. Kebijakan ini mohon dipahami dan dicerna secara lebih dewasa lagi oleh Kepala Sekolah dan guru yang bersangkutan.

 

B. Pengawas I: (Fr. Y. Gunawan)

1. Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2008

V Rabu, 6 Februari 2008 adalah hari Rabu Abu. Rabu Abu adalah permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang-berpuasa guna mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah (Kebangkitan Kristus). Untuk itu, kita diajak untuk mengisinya dengan berbagai kegiatan, antara lain: pantang, puasa, renungan/pendalaman iman, Doa Jalan Salib, pengumpulan kolekte APP, penerimaan Sakramen Tobat, dsb. Selamat memasuki masa Prapaskah 2008!

V Tema APP 2008 adalah “Bersama Anak dan Remaja Memberdayakan Lingkungan Hidup”. Dimohon sekolah-sekolah mengadakan Pendalaman APP bagi para siswa dengan buku panduan APP dari MPK KAS yang sudah disediakan.

V Salah satu ungkapan tobat bersama dalam masa Prapaskah adalah APP yang diharapkan mempunyai nilai dan dampak bagi pembaruan pribadi, serta mempunyai nilai dan dampak bagi peningkatan solidaritas kita kepada sesama. Seperti tahun-tahun yang lalu, hasil kolekte APP dikumpulkan di sekolah masing-masing, selanjutnya disetorkan ke YKCY paling lambat tanggal 4 April 2008. YKCY akan menyetorkan kolekte APP tersebut ke Panitia APP KAS.

2. Informasi Pemanfaatan Dana APP dan Pedoman Pembuatan Proposal

Prioritas bantuan dana APP KAS tahun 2007-2008:

1) Bidang karitatif kemanusiaan

2) Emergency / musibah-bencana

3) Bidang motivasi, mencakup: retret/rekoleksi, pelatihan/kaderisasi

4) Bidang pengembangan masyarakat:

± Pendidikan dan pengembangan kewirausahaan kecil kelompok

± Pendidikan pengembangan Lembaga keuangan mikro melalui koperasi kredit (Credit Union)

5) Bidang Pendidikan: bantuan pendidikan dana APP KAS dikhususkan untuk ujian-ujian akhir sekolah atau skripsi bagi keluarga-keluarga yang sungguh tidak mampu.

6) Bidang pengembangan iman anak dan remaja.

7) Bidang Sarana-prasarana:

Bidang Sarana-prasarana diutamakan untuk pembangunan/renovasi yang timbul akibat bencana/musibah.

Pedoman Pembuatan Proposal:

a. Proposal/permohonan ditujukan kepada:

PANITIA AKSI PUASA PEMBANGUNAN KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG (APP-KAS)

Jl. Pandanaran No. 13

Semarang 50244

b. Uraian proposal/permohonan:

1) Nama Kegiatan

2) Nama dan alamat pemohon

3) Lembaga/orang yang bertanggungjawab atas kegiatan

4) Latar belakang Kegiatan

5) Tujuan dan dampak/hasil dari kegiatan yang diharapkan

6) Sasaran kegiatan-Jumlah peserta

7) Waktu pelaksanaan

8) Rincian anggaran: Pemasukan, Swadaya, Pengeluaran

9) Kepanitiaan/pengurus kegiatan

10) Lembar Rekomendasi:

¨ Untuk kegiatan yang dilakukan oleh umat/masyarakat umum: rekomendasi dimintakan kepada romo paroki tempat kegiatan itu dilaksanakan.

¨ Untuk kegiatan yang dilakukan oleh lembaga/yayasan, rekomendasi dimintakan kepada ketua/pimpinan lembaga/yayasan yang bersangkutan.

¨ Untuk kegiatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kategorial, rekomendasi dimintakan kepada Romo Moderator. Jika kelompok itu tidak mempunyai Romo Moderator, rekomendasi dimintakan kepada Romo Paroki/ Romo Vikep setempat kegiatan tersebut dilaksanakan.

¨ Untuk kegiatan kemahasiswaan, rekomendasi dimintakan kepada pastor mahasiswa setempat.

c. Perhatian: proposal/permohonan DITERIMA Panitia APP-KAS, paling lambat dua (2) bulan sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut. Dana APP-KAS TIDAK MEMBANTU kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Sertifikat Akreditasi Sekolah

· Beberapa sekolah sudah mengetahui hasil akreditasi sekolah 2007. Kami mengharapkan para kepala sekolah untuk segera mengirimkan foto copy sertifikat akreditasi tersebut ke kantor YKCY. Selain sebagai arsip yayasan, sertifikat itu akan membantu yayasan untuk mengetahui sekolah-sekolah yang belum diakreditasi tahun 2007 kemarin. Kepentingan lebih kanjut adalah untuk program pembinaan YKCY ke sekolah-sekolah dalam rangka persiapan akreditasi tahun berikutnya. Proficiat bagi sekolah yang telah diakreditasi dengan hasil yang menggembirakan!

.

C. Pengawas II: (Bpk. FX. Pargiyono, S.Pd.)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. LANDASAN RPP PP NO. 19 TAHUN 2005 PASAL 20

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

II. PENGERTIAN RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) Kompetensi Dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk satu 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

III. ALUR RPP

IV. LANGKAH – LANGKAH MENYUSUN RPP

1. Mengisi kolom Identitas

2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan.

3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah tersusun.

4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan.

5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok / pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok / pembelajaran.

6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.

7. Merumuskan Sikap dan Nilai Kemanusiaan yang ingin diperjuangkan.

8. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal (pendahuluan), inti, dan akhir (penutup).

9. Menentukan alat / bahan / sumber belajar yang digunakan.

10. Menentukan kecakapan hidup apa yang diharapkan.

11. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll.

V. FORMAT RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No. : ............

Mata Pelajaran : .........................................................

Kelas / Semester : .........................................................

Pertemuan ke- : .........................................................

Alokasi Waktu : .........................................................

I. Standar Kompetensi : .........................................................

II. Kompetensi Dasar : .........................................................

III. Indikator : .........................................................

IV. Tujuan Pembelajaran : .........................................................

V. Materi Ajar : .........................................................

VI. Metode Pengajaran : .........................................................

VII. Nilai Kemanusiaan : ........................ (tambahan)

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran :

A. Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal / Pendahuluan : .................................

2. Kegiatan Inti : .................................

3. Kegiatan Akhir : .................................

B. Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Awal / Pendahuluan : .................................

2. Kegiatan Inti : .................................

3. Kegiatan Akhir : .................................

C. dst.

IX Media /Alat / Bahan / Sumber Belajar : ..................................

X Kecakapan Hidup (Life Skill) : .................... (tambahan)

XI Penilaian : ....................................

Cara Pengisian Format RPP:

1. Identitas: Cukup Jelas

2. Standar Kompetensi diisi: Mengambil dari Standar Kompetensi dalam Sliabus / Standar Isi yang sesuai.

3. Kompetensi Dasar diisi: Mengambil dari Kompetensi dasar dalam Silabus / Standar Isi yang sesuai dengan SK.

4. Indikator diisi: Mengambil dari Silabus yang sesuai dengan SK dan KD.

5. Tujuan Pembelajaran diisi: tujuan yang ingin dicapai dari Proses Pembelajaran.

Ada 3 kemungkinan dalam merumuskan tujuan pembelajaran yaitu :

a. Satu Indikator satu tujuan Pembelajaran

Contoh Satu Indikator satu Tujuan Pembelajaran dalam pendidikan Agama Kelas I Semester 1:

Kompetensi Dasarnya:

· Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.

Indikatornya :

· Mampu menyebutkan perbedaan jenis kelamin.

· Mampu menyebutkan perbedaan agama yang dianut siwa.

· Mampu menyebutkan perbedaan suku bangsa.

· Mampu menjelaskan ciri-ciri laki-laki dan perempuan.

· Mampu menjelaskan ciri agama yang dianut.

· Mampu menjelaskan ciri suku bangsa.

· Mampu menghormati perbedaan laki-laki dan perempuan.

· Mampu menghormati perbedaan agama yang dianut.

· Mampu menghormati perbedaan suku bangsa.

Tujuan Pembelajarannya :

· Mengetahui perbedaan jenis kelamin.

· Mengetahui perbedaan agama yang dianut siswa.

· Mengetahui perbedaan suku bangsa.

· Mengetahui ciri-ciri laki-laki dan perempuan.

· Mengetahui ciri agama yang dianut.

· Mengetahui ciri suku bangsa.

· Membiasakan menghormati perbedaan laki-laki dan perempuan.

· Membiasakan menghormati perbedaan agama yang dianut.

· Membiasakan menghormati perbedaan suku bangsa.

b. Satu Indikator lebih dari satu tujuan Pembelajaran

Contoh Satu Indikator lebih dari satu Tujuan Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV Semester 1:

Kompetensi Dasarnya:

· Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut.

Indikatornya:

· Menjelaskan simbol-simbol dalam denah (arah mata angin, tempat umum).

· Menjelaskan secara rinci satu tempat tertentu dalam denah dengan kalimat yang runtut.

Tujuan Pembelajarannya:

· Siswa dapat memahami tanda / simbol dalam denah.

· Siswa dapat mencatat hal-hal penting yang akan didiskripsikan.

· Siswa dapat menjelaskan urutan perjalanan menuju tempat tertentu dalam denah dengan kalimat yang runtut.

c. Beberapa Indikator satu tujuan Pembelajaran

Contoh Beberapa Indikator satu Tujuan Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kelas I Semester 2:

Kompetensi Dasarnya :

· Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Maha baik dan memelihara.

Indikatornya :

· Mengungkapkan perasaannya bila mendengar kabar baik.

· Menceritakan kisah kabar gembira yang disampaikan malaikat bagi Maria (Luk 1: 26-38).

· Melafalkan madah pujian Maria (Magnificat, Luk 1: 46-55).

Tujuan Pembelajarannya :

· Siswa dapat menguraikan kisah kabar Malaikat kepada Maria (Luk.1:26-38)

VI. Materi Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar (Materi Ajar)

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru / instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Jadi Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru / instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan kata lain, bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan / suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

b. Bentuk Bahan Ajar

Bentuk bahan ajar dapat berupa:

1) Bahan cetak seperti: hand aut, buku, modul, lembar kerja siswa (LKS), brosur, leaflet, wallchart.

2) Audio Visual seperti: Video / film, VCD.

3) Audio seperti: radio, kaset, CD, audio, Production Hause (PH).

4) Visual: foto, gambar, model / maket.

5) Multi Media: CD interaktif, komputer Based, Internet..

c. Perbedaan Bahan Ajar dengan Buku Teks

Bahan Ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM. Bahan Ajar:

1) Menimbulkan minat baca.

2) Ditulis dan dirancang untuk siswa.

3) Menjelaskan tujuan Instruksional.

4) Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.

5) Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai.

6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih.

7) Mengakomodasi kesulitan siswa.

8) Memberikan rangkuman.

9) Gaya penulisan komunikatif dan semi formal.

10) Kepadatan berdasarkan kebutuhan siswa.

11) Dikemas untuk proses instruksional.

12) Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa.

13) Menjelaskan cara mempelajarai bahan ajar.

Buku Teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Buku teks:

1) Mengasumsikan minat dari pembaca.

2) Ditulis untuk pembaca (guru / Dosen).

3) Dirancang untuk dipasarkan secara luas.

4) Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional.

5) Disusun secara linear.

6) Struktur berdasar logika bidang ilmu.

7) Belum tentu memberi latihan.

8) Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa.

9) Belum tentu memberi rangkuman.

10) Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif.

11) Sangat padat.

12) Tidak memiliki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca.

VII. Metode Pengajaran

Metode Pengajaran diisi: Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran seperti Sharing, Tanya Jawab (percakapan), Penugasan, Renungan, Menyanyi, Cerita Peneguhan, Mewarnai Gambar, Diskusi, Ceramah, Pengamatan (Observasi), Demonstrasi / Peragaan, Modelling (Pemodelan), Bagian-bagian keseluruhan (Part – part whole), Saling menilai sesama teman (Resisfrocal), Cakupan (Sistem mistar miring), (Tatap Muka, Terstruktur, Mandiri), Belajar dengan berpasangan, Kelompok belajar mandiri, Belajar bersama beregu, Kelompok Belajar sistem “pakar”, Kelompok kerjasama dalam test, Regu Proyek, Kompetisi beregu, Proyek satu kelas, dsb.

VIII. Nilai Kemanusiaan

Nilai Kemanusiaan diisi: Nilai kemanusiaan yang diperjuangkan dalam mempelajari materi ajar yang diajarkan yang berupa Nilai Kehidupan Universal seperti: Damai (peace), Hormat (respect), Kerjasama (cooperation), Bebas (freedom), Bahagia (happiness), Jujur (honesty), Rendah hati (humility), Cinta (love), Tanggung Jawab (responsibility , Sederhana (simplicity), Toleran (tolerance), Kesatuan (unity) dsb.

IX. Langkah-langkah pembelajaran

a. Kegiatan Belajar Mengajar

Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan pemahaman. Guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar ada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar (sepanjang hayat). Tugas guru membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran (guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi).

b. Prinsip Belajar Mengajar

1. Berpusat pada siswa

Siswa sebagai makhluk unik (minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, cara belajar); siswa satu berbeda dari siswa lain. Kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian beragam (sesuai dengan karakteristik siswa). KBM menempatkan siswa sebagai subyek belajar dengan memperhatikan bakat, minat, cara / strategi, motivasi, dan latar belakang sosial. Guru menyediakan pengalaman belajar yang dapat mengembangkan berbagai kemampuan, misalnya kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) yang meliputi: Spasial (spasial/ruang-visual), Linguistics (Bahasa), Intrapersonal (Intrapribadi), Musical (Musik), Existencialis (Eksistensialis), Naturalist (Naturalis/Lingkungan) , Bodily Kinesthetic (Gerak Tubuh), Interpersonal (Antarpribadi), dan Logical Mathematics (Logika Matematika) dan mengembangkan otak belahan kiri dan kanan.

Belahan Otak Kiri

Belahan Otak Kanan

Berpikir logis, linear dan berurutan

Imajinatif, kreatif, fantasi, dan spontanitas.

Analitis

Holistik dan mencari keterkaitan.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Intuisi

Matematis

Mistik

Bahasa, Musik, sejarah, dan ketrampilan gramatika.

Bahasa, Musik, sejarah, dan integrasi.

2. Belajar dengan melakukan

KBM memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia kerja terkait dengan penerapan konsep, kaidah, dan prinsip disiplin ilmu yang dipelajari siswa. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.

3. Mengembangkan kemampuan sosial

Siswa akan lebih mudah membangun dan mengembangkan pemahaman melalui interaksi sosial, yaitu mengomunikasikan gagasannya dengan siswa lain atau guru. KBM dirancang dalam bentuk diskusi, saling bertanya, dan saling menjelaskan (siswa dimotivasi untuk melaksanakan belajar dan bekerja secara kelompok). Salah satu strategi KBM adalah belajar gotong-royong (cooperative learning). Belajar dalam kelompok kecil, bekerja sama dan memperoleh pengalaman belajar. Hasil belajar (salah satunya) diperoleh dari berbagi (sharing) antar teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu.

4. Mengembangkan keingintahuan, Imajinasi, dan Fitrah Ber Tuhan

Siswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu , imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan. Rasa ingin tahu dan imajinasi sebagai modal bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif. Fitrah ber-Tuhan untuk bertakwa kepada Tuhan. KBM diupayakan dapat mengembangkan rasa ingin tahu, menyuburkan imajinasi, dan memperkuat ketakwaan. Pedoman merancang KBM adalah empat pilar pendidikan kesejagatan (guru memberi model tentang bagaimana cara belajar). Empat pilar pendidikan kesejagatan yaitu: learning to learn / know (belajar mengetahui), learning to do (belajar bekerja), learning to live together (belajar hidup bersama), dan learning to be (belajar menjadi diri sendiri).

5. Mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah

Siswa perlu dilatih memecahkan masalah agar berhasil di kehidupannya. KBM mendorong dan melatih siswa untuk mengidentifikasi masalah dan memecahkannya dengan pengetahuannya. KBM merangsang siswa untuk aktif mencari jawaban atas permasalahannya dengan prosedur ilmiah. Guru tidak mengajarkan ketrampilan pemecahan masalah yang melebihi kemampuan siswa, tetapi melakukannya dengan memberikan sebuah permasalahan dan melengkapinya dengan balikan seketika (immediate feedback) terhadap keberhasilan siswa.

6. Mengembangkan kreativitas siswa

Siswa memiliki potensi untuk berbeda dalam hal pola pikir, daya imajinasi, fantasi (pengandaian), dan hasil karya. KBM dirancang untuk mengembangkan kreativitas siswa. Kompetensi / hasil belajar diperoleh siswa sebagai penemuan (krativitas) setelah mengalami pengalaman belajar, mengopservasi, bertanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan data, dan menyimpulkan.

7. Mengembangkan kemampuan menggunakan Ilmu dan Teknologi

Siswa perlu mengenal pengetahuan IPTEK sejak dini KBM perlu memberikan peluang agar siswa memperoleh informasi dari multimedia (penyajian materi dan penggunaan media pembelajaran). Pengalaman belajar tidak hanya berorientasi pada satu media misalnya buku teks, tetapi dapat dikemas dalam berbagai kegiatan proyek, simulasi, drama, dan atau penilitian / pengujian.

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai Warga Negara yang baik

Siswa perlu memperoleh wawasan dan kesadaran untuk menjadi warga negara yang produktif dan bertanggung jawab. KBM memberikan wawasan nilai-ilai moral dan sosial (membekali siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang bertanggung jawab). KBM mampu menggubah kesadaran siswa akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

6) Belajar sepanjuang hayat

Siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk ketahanan fisik dan mentalnya. KBM mendorong siswa untuk dapat melihat dirinya secara positif (kelebihan dan kekurangan) agar dapat mensyukuri yang dianugerahkan Tuhan. KBM membekali siswa dengan keterampilan belajar (rasa percaya diri , keingintahuan , kemampuan memahami orang lain , dan kemampuan berkomunikasi serta bekerja sama).

7) Perpaduan Kompetisi, kerja sama, dan solidaritas

Siswa perlu berkompetisi, bekerja sama, dan mengembangkan solidaritas. KBM memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh insentif, bekerja sama, dan solidaritas. KBM menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri. Kompetisi, kerja sama, dan solidaritas sebagai efek pendamping (nuturing effect) dan pengelolaan KBM yang bercirikan individual kompetitive dan colaborative-cooperative. Individual kompetitive dan colaborative-cooperative, meliputi :

a)Mengelola ruang kelas: aksesilibilitas, mobilitas, interaksi, dan variasi kerja siswa.

b) Mengelola siswa : perorangan , berpasangan , kelompok atau klasikal.

c)Mengelola kegiatan pembelajaran: Idealnya kegiatan untuk siswa pandai harus berbeda dari siswa sedang atau kurang, meskipun untuk memahami hal yang sama. Guru menyediakan pengalaman belajar.

c. Prinsip Reorientasi Pembelajaran

1) Dapat diterapkan :

a) Dengan menggunakan kurikulum apapun.

b) Oleh guru mata pelajaran apapun.

c) Pada mata pelajaran apapun.

2) Tidak:

a. Dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru.

b. Dikemas dalam bentuk materi tambahan / sisipan pada mata pelajaran lain.

c. Memerlukan tambahan alokasi waktu.

d. Memerlukan jenis buku baru.

e. Memerlukan tambahan guru baru.

3) Ubahlah:

a. Mengajar dengan pendekatan tunggal menjadi mengajar dengan pendekatan multi pendekatan .

b. Mengajar dengan metode tunggal menjadi mengajar dengan multi metode.

c. Singgle sumber belajar menjadi multi sumber belajar.

d. Tanpa media belajar menjadi menggunakan multi media.

e. Substansi tidak terkait dengan lingkungan menjadi kontekstual.

f. Fungsi guru sebagai informen menjadi sebagai fasilitator.

g. Teaching menjadi learning.

h. Evaluasi dengan singgle bentuk soal menjadi multi bentuk soal.

i. Evaluasi satu ranah menjadi tiga ranah (afektif , psikomotorik , dan kognisi).

4) Sehingga :

a) Siswa lebih aktif.

b) Siswa lebih kreatif.

c) Metode pembelajaran dilaksanakan efektif dan benar.

d) Iklim belajar menyenangkan.

e) Fungsi guru bergeser dari sebagai pemberi informasi menuju sebagai fasilitator.

f) Siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai sumber.

g) Materi yang dipelajari terkait dengan lingkungan kehidupan siswa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan.

h) Pendidikann mampu mencerdaskan dan menyenangkan anak.

d. Langkah-langkah Pembelajaran secara umum;

1.) Pertemuan Pertama

Tahap / Kegiatan Pendahuluan :

Pembelajaran Konvensional.

· Guru menyampaikan salam.

· Guru mengontrol kehadiran siswa.

· Guru menuliskan judul kajian di papan tulis.

· Guru melakukan apersepsi dengan bertanya.

PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) yang dipakai sekarang.

· Guru memberi salam, memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, media, kesiapan siswa, dan mengabsen siswa.

· Guru melakukan apersepsi dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.

· Guru menanyakan konsep awal yang dimiliki siswa.

· Jawaban siswa dibiarkan untuk dibuktikan lewat kegiatan pembelajaran.

Tahap / Kegiatan Pembelajaran Pokok / Inti.

Pembelajaran Konvensional.

· Guru menuliskan catatan singkat di papan tulis, siswa mengutipnya.

· Guru menjelaskan dengan cara ceramah, sesekali tanya jawab apa yang telah ditulis di papan tulis.

· Guru memberi kesempatan murid bertanya tetapi sedikit murid yang berani bertanya.

PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) yang dipakai sekarang.

· Guru mengkonstruksi melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan / model-model pembelajaran yang efektif dan mengaktifkan siswa untuk mendapatkan kepastian jawaban atas pertanyaan yang belum di jawab pada kegiatan pendahuluan.

· Pemilihan model pembelajaran memperhatikan konteks siswa, kesiapan daya dukung dan kecocokan dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Tahap / Kegiatan Penutup.

Pembelajaran Konvensional.

· Guru memberi pertanyaan lisan, siswa menjawab secara bersama.

· Membuat Kesimpulan.

· Memberi PR.

PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) yang dipakai sekarang.

· Guru memimpin diskusi kelas.

· Siswa presentasi hasil praktik, diskusi dsb.

· Guru memfasilitasi siswa dalam menarik kesimpulan dan mengaitkan masalah yang dirumuskan sebelum praktik, diskusi dsb.

· Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

· Siswa bertanya dimungkinkan memunculkan masalah baru yang perlu diteliti, didiskusikan, dsb.

· Guru melakukan evaluasi.

2) Pertemuan Kedua.

3) Dst.

X. Media / Alat / Sumber Belajar

Media / Alat / Sumber Belajar: diisi sesuai dengan media / alat / sumber belajar yang dipakai.

XI. Kecakapan Hidup (Life Skill)

Kecakapan menyelesaikan masalah hidup apa yang dapat diberikan kepada siswa lewat pembelajaran dengan materi yang diajarkan.

Jenis Kecakapan Hidup :

a. Kecakapan Generik

1. Kecakapan Personal

a). Kecakapan Kesadaran Diri (Self Awareness Skill) seperti:

? Kesadaran sebagai makluk Tuhan.

? Kesadaran akan eksistensi diri.

? Kesadaran akan potensi diri.

b). Kecakapan Berpikir (Thingking Skill) seperti :

? Kecakapan menggali informasi.

? Kecakapan mengolah informasi.

? Kecakapan mengambil keputusan.

? Kecakapan memecahkan masalah.

2. Kecakapan Sosial (Sosial Skill) seperti :

a) Kecakapan komunikasi lisan.

b) Kecakapan komunikasi tertulis.

c) Kecakapan bekerjasama.

b. Kecakapan Spesifik

1) Kecakapan Akademik (Akademic Skill) seperti :

a) Kecakapan mengidentivikasi variabel.

b) Kecakapan menghubungkan variabel.

c) Kecakapan merumuskan hipotesis.

d) Kecakapan melaksanakan penelitian.

2) Kecakapan Vokasional (Vocasional Skill)

a) Sering disebut juga sebagai kecakapan kejuruan.

b) Terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.

XII. Penilaian

Penilaian: Diisi soal uji kompetensi yang sesuai dengan karakteristik SK dan KD yang mau diukur dan minimal ada 3 set soal yaitu soal Utama, Susulan, dan Remidi.

Catatan: 1. Recana pembelajaran untuk kelas 1, 2, dan 3 mengacu pendekatan Tematik dan siswa kelas 4, 5, 6, 7, 8, 9 ,10, 11, dan 12 pada mata pelajaran.

2. Model-model pembelajaran yang efektif akan saya sampaikan pada materi rapat Bulan Maret 2008.

D. Pengawas III: (Bpk. Y. Sismadi)

± Sekolah Berwawasan Lingkungan

Kami mengingatkan kembali betapa pentingnya masing-masing sekolah kita tetap menjaga lingkungan kita secara berkesinambungan. Salah satu sekolah Kanisius mendapat kejuaran tingkat propinsi sebagai model sekolah berwawasan lingkungan (SDK Kalasan). Keuskupan Agung Semarang menetapkan kegiatan APP 2008 bertemakan “Bersama Anak dan Remaja memberdayakan lingkungan hidup”. Hal ini didasari adanya kerusakan alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tak bertanggungjawab. Allah telah menciptakan alam yang begitu baik adanya, ternyata malah dirusak oleh manusia. Penebangan hutan, eksploitasi tambang, pemanasan global membawa dampak yang serius. Konferensi PBB di Bali secara khusus membahas hal ini tgl 3-15 Desember 2007.

Untuk itu, langkah-langkah konkrit apa yang dapat kita kerjakan dalam kegiatan APP di setiap unit kerja? Menjadi PR kita bersama bagaimana menjadikan sekolah kita bersih, sejuk dan nyaman. Keterlibatan semua warga sekolah sangat diharapkan.

Budaya/kebiasaan yang sudah hidup di sekolah-sekolah Kanisius, antara lain:

1. Gerakan penghijauan/kerindangan

2. Gerakan Jumat Bersih

3. Gerakan Cinta lingkungan dan tanaman

4. Gerakan Tanam pohon

5. Gerakan hemat energi listrik dan air.

± Impasing Guru Non PNS yang berijasah S1

Diingatkan, kelengkapan berkas guru non PNS yang ber-ijasah S1 mohon segera dilengkapi dan diserahkan ke bagian personalia (Bpk Al. Supriyarso) paling lambat minggu ke-2 Februari 2008 sebagaimana surat edaran Romo Direktur tertanggal 28 Januari 2008.

E. Info lain:

± Pada hari Senin, 28 Januari 2008 telah diadakan serah terima kepala sekolah SDK Jetis Depok dari Bapak R. Sutamto kepada Ibu F. Rusmini (guru SDK Minggir). Kemudian pada hari Selasa, 29 Januari 2008 dilanjutkan serah terima kepala sekolah SDK Condong Catur dari Bapak F.X. Nyono kepada Bapak R. Sutamta. Bapak R. Sutamta menggantikan Bapak F.X. Nyono yang sudah memasuki masa purnakarya/pensiun per 1 November 2007.

± Selamat menikmati masa purnakarya bagi Bapak F.X. Nyono. Terima kasih atas pengabdian dan pelayanannya kepada Yayasan Kanisius selama ini. Dan selamat berkarya bagi Ibu F. Rusmini dan Bapak R. Sutamta sebagai kepala sekolah di tempat yang baru. Semoga semakin mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas para siswa di sekolah yang baru.

± Agenda Rapat Kepala Sekolah dan gajian bulan depan: Selasa, 4 Maret 2008 jam 09.00 WIB.

F. Berita Antar Sekolah:

1. SDK Wates

± Pemain Tablo “Kisah Kelahiran Yesus” SDK Wates mendapat kesempatan tampil untuk mengisi acara Natal Pagi di Gereja Maria Bunda Penasihat Baik Paroki Wates pada Selasa, 25 Desember 2007 pukul 07.00 WIB. Kelompok ini juga mendapat kesempatan tampil pada perayaan Natal 2007 dan Tahun Baru 2008 untuk PNS, ABRI, POLRI dan karyawan se-Kabupaten Kulon Progo pada Sabtu, 12 Januari 2008 di SMK 2 Pengasih. Para pemain mendapat kesempatan menyerahkan karangan bunga untuk bapak Bupati Kulon Progo, Romo Paroki Wates dan Pendeta Kristen Jawa Wates.

± Pada hari Jumat, 11 Januari 2008 SDK Wates menyelenggarakan Misa Konselebrasi yang dipimpin oleh Rm. Alb. Hartana, SJ (Direktur YKCY), Rm. F.X. Sumantoro Pr (Alumnus SDK Wates), dan Rm. A. Wignyo Sumantara Pr (romo paroki Wates). Dalam perayaan Ekaristi itu, sekolah menghaturkan ujub:

a. Ungkapan syukur 80 tahun (20 April 1926) SDK Wates mengabdi melalui dunia pendidikan dalam rangka ikut mencerdaskan anak bangsa

b. Ucapan syukur atas selesainya pembangunan ruang serbaguna (kreativitas), ruang perpustakaan, renovasi ruang komputer dan ruang guru serta pengecatan dinding ruang-ruang kelas.

c. Natalan keluarga besar TKK/SDK Wates (kepala sekolah, guru, karyawan, orangtua siswa, para siswa, komite sekolah).

d. Menyongsong kegiatan Yubileum 90 tahun Kanisius.

Setelah misa, acara dilanjutkan dengan syukuran dan ramah-tamah. Yang berkenan hadir: kepala dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo yang diwakili Bpk. Drs. Ignatius Sigit Wisnutomo (Kabag. Tata Usaha Dinas Pendidikan), pengawas TK/SD, Bimas Katolik, Kepala sekolah segugus, kepala sekolah se-KSK Kulon Progo, Kepala Desa, Kepala Dukuh, dan masyarakat sekitar. Acara syukuran tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan kesenian dari TK Theresia Wates, TKK Wates dan SDK Wates.

2. SMPK Wates

± Dalam rangka program peningkatan iman dan kemandirian, siswa/i SMPK Wates mengadakan kegiatan wisata rohani /ziarah ke Gua Maria Kerep Ambarawa pada hari Sabtu, 19 Januari 2008. Rombongan berangkat dengan naik 1 bus. Ada 5 guru yang mendampingi para siswa. Selain berziarah, rombongan juga menambah wawasan dengan mengunjungi Ketep Pass dan berziarah ke makam Romo Sandjaja di Muntilan. Akhirnya, rombongan kembali ke sekolah dengan selamat pukul 19.00 WIB.

3. SDK Bantul

± Dalam rangka memperingati Hari Raya Natal 2007 dan Tahun Baru 2008, SDK Bantul mengadakan misa Natal dan Tahun Baru pada hari Selasa, 15 Januari 2008 dari jam 08.30-12.15. Misa dipimpin oleh Romo Maternus Minarto, Pr (Romo Paroki Bantul). Sehabis misa, ada acara pentas seni. Kegiatan ini bertujuan untuk mohon berkat Tuhan agar SDK Bantul tetap diminati masyarakat dan hasil UASBN serta semester genap dapat memuaskan (baik). Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai ajang promosi agar tahun-tahun mendatang SDK Bantul mendapatkan siswa/i lebih meningkat. Yang hadir dalam misa dan yang mengisi acara pentas seni, antara lain: Keluarga besar SDK Bantul, TK Teresia Klodran-Bantul, TK Pertiwi Bantuil, dan TK Jebugan Baru-Bantul.

4. SDK Pugeran I dan II

± SDK Pugeran I dan II mengadakan Misa Syukur dalam rangka Natal dan pemberkatan gedung sekolah yang baru dan lama pada hari Sabtu, 19 Januari 2008. Misa dipimpin oleh Rm. Alb. Hartana SJ. Setelah misa diadakan acara pentas seni dan ramah-tamah.

5. SDK Demangan Baru

± SDK Demangan Baru bersama Komite Sekolah mengadakan pembekalan guru-guru baru (13 orang) di Pondok Kasih ASMI St. Maria tanggal 22-23 Desember 2007. Narasumber terdiri dari Bp. St. Kartono, Bp Pamungkas, Bp. Sarkim, dan Bp. F.X. Pargiyono.

± Ibu M. Ruri Daruati (guru baru) mendapat beasiswa Block grant sebesar Rp. 5.000.000,- untuk empat semester di S1 PGSD USD.

± Vincent Hendra (siswa kelas V) telah dua kali meraih juara II dalam Turnamen Tenis Junior tingkat Propinsi DIY dan Turnamen Tenis Junior Nasional di Solo Open 2007.

± Lusia Yuriko Silitonga (siswa kelas IV) berhasil mempertahankan juara I Ratu Buku se-Propinsi DIY yang pada tahun 2006 diraih oleh Melati Mewangi (kelas VI sekarang).

± Magda Hermahera (siswa kelas V) tetap bertahan di juara I Turnamen Renang anatr siswa SD se Propinsi DIY dan meraih juara I estafet bersama kelompok kelas VI (Hera, Leoni, Yosi dan Joecelin).

± Andhika Rangga (siswa kelas VI) meraih juara II kelompok putra event yang sama dengan kelompok putri.

± Kelompok Paduan suara SDK Demangan Baru telah mengikuti lomba dalam rangka Yubileum se-KSK Sleman Timur di SDK Kadirojo.

± Aquino Rama Dhanti berhasil meraih juara I dalam lomba lukis; Khatarina Anggita meraih juara III dan Yacinta Imas meraih juara Harapan II.

± Siswa kelas VI telah mengikuti rekoleksi tahap I di BB Sinduharjo pada tanggal 26-27 Januari 2008, sedangkan rekoleksi tahap II akan diadakan di OMI pada akhir Februari 2008.

6. SDK Kotabaru

± SDK Kotabaru mengadakan Kegiatan camping atau kemah untuk siswa kelas 5 dan 6 bertempat di Puskat Sinduharjo pada hari Rabu-Kamis, 9-10 Januari 2008. Meskipun hujan deras pada malam hari, anak-anak dan para pembina tetap bersemangat dan antusias menjalani kegiatan camping tersebut. Kegiatan ini sebagai usaha untuk melatih anak hidup mandiri, mencintai alam dan menjalin kerja sama dengan teman-temannya.

7. SDK Kintelan

± SDK Kintelan mengadakan Misa Syukur dalam rangka peringatan 80 tahun SDK Kintelan pada hari Rabu, 9 Januari 2008. Misa dipimpin oleh Rm. Alb. Hartana SJ. Setelah misa diadakan acara pentas seni dan ramah-tamah. Dalam rangka syukur 80 tahun pengabdian SDK Kintelan terhadap masyarakat, SDK Kintelan juga menerbitkan buku kenangan 80 tahun SDK Kintelan.

8. SDK Kalasan

± SDK Kalasan mengadakan Natalan sekolah pada hari Jumat, 11 Januari 2008. Acaranya meliputi: lomba paduan suara antar kelas, nyanyi tunggal, dan kado silang. Acara puncak diisi dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Rm. Y. Warsito, Pr. Kemudian ada pembagian hadiah lomba. Dan untuk meningkatkan kepedulian anak-anak terhadap saudara-saudari yang tidak mampu, anak-anak mengumpulkan sembako, alat tulis, dan pakaian pantas pakai untuk disumbangkan.

± Paduan Suara SDK Kalasan mengisi acara dalam Misa Anak dan Remaja sekaligus natalan se-kevikepan DIY di halaman Penerbit-Percetakan Kanisius pada hari Minggu, 13 Januari 2008. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Mgr. I. Suharyo, Pr dengan didampingi oleh Rm B. Saryanto Pr dan Rm. Setyo Budi Pr.

± Tim Kerja Kepramukaan BKS DIY mengadakan Temu Pembina di Bumi Perkemahan Sumber Boyong, Pakem pada hari Sabtu-Minggu, 26-27 Januari 2008. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut Temu Pembina di Stella Duce Suryodiningratan Yogyakarta yang menginginkan pembekalan tentang kepramukaan. Peserta yang hadir ada 52 pembina dan 20 panitia yang terdiri dari 5 Yayasan Katolik di Yogyakarta. Acara dibuka oleh ketua BKS DIY yaitu Rm. Alb. Hartana, SJ dan ditutup dengan misa yang dipimpin oleh Rm. Azismardopo SJ dan Rm. Alb. Hartana SJ. Panitia mengucapkan terima kasih kepada sekolah-sekolah yang telah mengirimkan pembina pramuka. Semoga kegiatan pramuka dapat semakin maju.

9. KSK Sleman Barat

± KSK Sleman Barat mengadakan misa pembukaan Yubileum sekaligus natalan bertempat di Sendang Jatiningsih Klepu pada hari Rabu, 9 Januari 2008. Misa dipimpin oleh Romo Lukas Heri Purnawan, MSF. Setelah homili, Fr. Y. Gunawan (wakil YKCY) membuka rangkaian acara Yubileum KSK Sleman Barat secara resmi dengan pemukulan gong. Para guru, orang tua dan para siswa tampak bergembira dan antusias mengikuti perayaan Ekaristi.

10. TKK Se-Sleman Timur

± Keluarga Besar TKK Se-Sleman Timur mengadakan acara natalan bersama di halaman Penerbit-Percetakan Kanisius pada hari Senin, 14 Januari 2008. Acara ini sebagai usaha untuk mempererat tali persaudaraan antar sekolah Kanisius di wilayah Sleman Timur sekaligus merayakan Natal. Acara yang baru diselenggarakan pertama kali ini mendapat sambutan positif dari para siswa dan orang tua. Tak kurang dari 560 siswa yang hadir. Mereka berasal dari TKK Demangan Baru, TKK Kalasan, TKK Kadirojo, TKK Totogan, TKK Sengkan, dan TKK Pondok. Hadir juga dalam acara itu TK Panti Dewi Berbah yang mengikutsertakan siswanya yang beragama Kristiani. Kekompakan dan kerja sama dari 6 TKK dan 24 guru pengasuhnya yang secara swadana sungguh membuahkan sukacita bagi anak-anak.

Acara ini juga disemarakkan dengan penyalaan lilin Natal, lomba mewarnai, pentas seni, dan drumb band. Piala untuk pemenang lomba diserahkan oleh Bp. Y. Sismadi (YKCY). Berikut ini para pemenang lomba mewarnai:

.

Kejuaraan

Kategori A

Kategori B

Juara I

Gaby (TKK Kalasan)

Elisa (TKK Kalasan)

Juara II

Dinda (TK Panti Dewi Berbah)

Febi (TKK Kadirojo)

Juara III

Larasati (TKK Kadirojo)

Sekar (TKK Kalasan)

Juara Harapan I

Shinta (TKK Kalasan)

Vina (TKK Kalasan)

Juara Harapan II

Cinta (TKK Kalasan)

Evan (TKK Kalasan)

Juara Harapan III

Valen (TKK Totogan)

Lintang (TKK Demangan Baru)

11. KSK Sleman Timur

± Dalam rangka Yubileum Yayasan Kanisius, KSK Sleman Timur telah mengadakan berbagai lomba antar TKK/SDK/SMPK di SDK Kadirojo pada hari Sabtu, 12 Januari 2008. Jenis lomba yang diselenggarakan yaitu lomba Nyanyi Tunggal, paduan suara, mewarnai dan menggambar, serta kreatifitas guru.

± Pemenang lombanya adalah sebagai berikut:

Kejuaraan

Lomba

Nyanyi Tunggal

Lomba

Paduan Suara

Lomba

Mewarnai TK

Lomba

Kreatifitas guru

Juara I

Nimas (TKK Demangan Baru)

TKK Demangan Baru

Geby (TKK Kalasan)

Ibu Murni L (TKK Kalasan)

Juara II

Mivanda (TKK Kalasan)

TKK Sengkan

Utin (TKK Demangan Baru)

Ibu Elisabeth Tri S (TKK Demangan Baru)

Juara III

Melia (TKK Kalasan)

TKK Kalasan

Lintang M (TKK Kalasan)

Ibu Endang R (TKK Kadirojo

Juara IV

Ivan (TKK Sengkan)

TKK Totogan

Lintang S (TKK Kalasan)

Ibu F. Sugiyanti (TKK Sengkan)

Juara V

Amel (TKK Demangan Baru)

TKK Kadirojo

Tio (TKK Kadirojo)

-

Juara VI

-

TKK Pondok

-

-

G. Berita Keluarga

Ø Bapak M. Sugiyo Pambudi (ayah dari Ibu Ana Sudarmi, guru SMPK Wonosari) telah dipanggil menghadap Tuhan dalam usia 84 tahun. Jenasah dimakamkan pada hari Jumat, 25 Januari 2008. Kita berdoa semoga arwah saudara kita yang tercinta ini diterima oleh Allah Bapa di Surga dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. Kita berdoa juga bagi keluarga yang ditinggalkan semoga dianugerahi kekuatan iman dan ketabahan.

Direktur dan staf kantor YKCY mengucapkan selamat dan proficiat

kepada para kepala sekolah, para guru dan karyawan, serta komite sekolah

atas segala usaha dan perjuangan, serta prestasi yang dicapai.

Semoga sekolah-sekolah kita semakin hari semakin berkembang dan berkualitas.

Proficiat dan Tuhan memberkati segala usaha baik kita semua.

Yogyakarta, 5 Februari 2008

Direktur Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta

Drs. Alb. Hartana, SJ