18 Maret, 2008

Inspiratif Nich !


AWALI DENGAN KEBIASAAN MEMBERI

Pernah saya bertanya kepada seorang yang masih SD, apa yang paling menyenangkan dalam hidup ini? Jawabnya adalah menerima hadiah yang bagus, bukan hanya pada hari ulang tahun, tetapi kalau bisa menerima hadiah setiap hari.
Menerima hadiah dari orang lain, pasti sangat menyenangkan. Tidak hanya bagi anak-anak, siapapun Anda, apakah orang tua atau muda, orang kaya atau miskin, direktur atau karyawan biasa, tentu merasa senang menerima hadiah atau sesuatu dari orang lain. Apalagi kalau hadiah itu adalah sesuatu yang memang kita harapkan dan kita tunggu-tunggu, inilah momen paling menyenangkan. Inilah perasaan dari sisi seseorang yang menerima sesuatu pemberian orang lain.
Bagaimana dengan seseorang yang menjadi "subjek" atau orang yang memberikan sesuatu kepada orang lain? Perasaan apa yang dirasakannya? Apa imbalan yang akan didapatkannya? Seringkali orang salah mengartikan memberikan sesuatu kemudian berharap segera mendapatkan imbalan dari orang yang diberinya. Ini adalah prinsip yang salah, yang dapat menghilangkan nilai dari pemberian itu, karena tidak dilakukan dengan niat keikhlasan hati.
Prinsip mendahulukan kebiasaan memberi, bukan menunggu dan meminta, adalah prinsip melepaskan energi kebaikan dari dalam diri. Ingatlah prinsip aksi dan reaksi. Bahwa sebuah aksi akan menciptakan reaksi. Dan kebiasaan memberi kebaikan akan menghasilkan pula sesuatu kebaikan. Ini adalah prinsip investasi kepercayaan, yakni berupa meningkatnya energi kepercayaan dari orang lain. Dan kepercayaan adalah modal bagi kesuksesan.
Kebiasaan memberi adalah melepaskan energi positif dari dalam diri. Energi ini sesungguhnya tidak pernah hilang dari muka bumi, hanya akan berubah bentuk saja. Inilah prinsip hukum kekekalan energi. Energi positif berupa kebaikan ini akan kembali kepada diri kita dalam jumlah yang berlipat ganda. Bisa saja dalam bentuk yang berbeda-beda, misalnya mendapatkan kebahagiaan hati, kesenangan batin yang menyentuh aspek spiritual, ketenangan hati, kemudahan hidup, rejeki atau ditolong orang lain.
Apa sich yang harus diberikan? Apa sich yang harus dibagikan?
Banyak hal yang dapat diberikan kepada orang lain selain harta dan uang, di antaranya:
• penghargaan kepada orang lain;
• perhatian yang tulus;
• mendengarkan orang lain berbicara;
• menjadikan orang lain merasa penting di hadapan kita;
• pujian kepada orang lain;
• menolong orang lain yang memerlukan bantuan;
• berbagi pengalaman dan pengetahuan
• berbagi semangat dan motivasi;
• mengerti perasaan orang lain;
Kalau kita ingin mendapatkan kemudahan, kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup, awalilah dengan kebiasaan memberi, bukan meminta atau menunggu. Apakah Anda seorang karyawan, seorang pengusaha, atau apapun profesi Anda, mulailah dengan kebiasaan memberi. Memberi dan berbagi adalah prinsip pelayanan. Hal ini merupakan wujud "ihsan" manusia kepada sifat-sifat mulia Allah yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yakni Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang sudah "built in" dalam hati kita. Lakukanlah hal ini menjadi kebiasaan dan rasakan kehidupan akan memberikan banyak kemudahan tak terduga bagi diri Anda.

Cerita Inspiratif


Pakaian Kehidupan

Kita lahir telanjang, orang tua dan orang-orang disekeliling kita yang membungkus kita dengan pakaian. Hal itu menunjukan, Tuhan menciptakan kita tanpa bungkusan apa-apa. Perjalanan kehidupan kita di dunia yang membuat kita membungkus semua hal dengan bungkusan yang kadang-kadang penuh kepalsuan.
“Mengapa kita berpakaian?” Jika pertanyaan itu ditujukan pada anak-anakku ketika mereka masih berusia satu atau dua tahun, mereka akan menjawab “supaya tidak sakit!”. Karena itu ajaran yang aku tekankan. Jika mereka usai mandi, lalu berlari ke luar kamar mandi, kadang langsung ke depan tv di ruang tamu.
Aku yang sudah menyiapkan pakaian mereka bergegas menyusul. Biasanya kedua bocah ini langsung asyik menonton Tom & Jerry tanpa memperdulikan handuk yang sudah tidak membungkus tubuh mereka.Setengah kesal biasanya aku akan berkata “ Ayo nak, kemari pakai pakaian dulu, nanti masuk angin bisa sakit!”
Tapi sejak Van sudah berumur 3 tahun dan pratis Bas berumur 6 tahun, aku menekankan mengapa harus pakai baju supaya tidak malu. Kini Bas dan Van, jika ada tamu tidak akan berani keluar, bila mereka hanya mengenakan singlet dan celana dalam saja.
Seiring bertambahanya usia, banyak hal yang kita pelajari. Berpakaian yang menutup tubuh saja tidak cukup. Pakaian diperlukan tetapi juga harus bersih dan kondisinya baik. Lalu pertimbangan kenyamanan bahan baju. Lalu ke tingkat yang tidak terlalu perlu tapi selalu dipertimbangkan, yaitu mode. Apakah baju ini sesuai dengan trend?
Apa yang tidak terlalu perlu, bisa terbalik menjadi yang paling menentukan. Ketika kita membeli baju makan trend mode yang menjadi penentu. Fungsi baju sebagai penutup agar sopan dan tidak sakit sudah tidak menjadi pertimbangan utama.
Pada hal baju hanyalah sepotong perhiasan fisik yang takan akan kita bawa serta saat waktu pulang tiba. Namun kehidupan di dunia membuat kadang kita lupa akan arti pakaian yang sesungguhnya. Dimata Tuhan, jangankan merk baju perbedaan warna kulit saja tidak berarti apa-apa.
Pernahkah kita merenungkan pakaian kehidupan yang sesungguhnya? Yang tak akan lekang di tinggal trend? Senyum penuh kasih yang memberi kehangatan setiap hati, kasih sayang tulus yang memberi kenyamanan setiap insan, perhatian yang tak putus menghidupkan harapan setiap individu dan iman setiap nurani menjadi kunci pembuka pintu surga.
Itulah pakaian kehidupan yang sesungguhnya yang memberikan kehangatan bukan hanya pada hati kita tapi juga pada hati orang-orang disekeliling kita. Bukalah jendela hatimu lebar-lebar, biarkan kehangatan yang dipancarkan menembus setiap jendela hati yang juga mau terbuka. Ketika kehangatan, kenyamanan dan ketenangan memenuhi setiap hati, maka aroma kedamaian akan tersebar di seluruh sudut dunia.
Dan itu bisa kita mulai dari hati kita. Satu pelita hati menyala pasti akan memberi sedikit cahaya. Tapi jika ratusan, ribuan atau jutaan pelita hati yang menyala tidak hanya menghangatkan tapi juga akan menerangi. Pada saat itulah segala kegelapan akan sirna dan tak akan kembali karena pelita-pelita lain siap menyala dan menghangatkan.
Tanggalkan semua pakaian yang penuh kepalsuan, sudah saatnya kita mengenakan pakaian kehidupan yang sesungguhnya. Pakaian kehidupan yang layak di mata sang Pencipta.
Pejuang di Yayasan Kanisius, hendaknya senantiasa berani terus menerus mempertahankan nyala pelita hati, sehingga banyak anak-anak sungguh-sungguh mendapatkan inspirasi dari kehadiran, keteladanan dari para pejuang Kanisius.

Pertemuan Kepala Sekolah YKCY: JANUARI 2008

RAPAT KEPALA SEKOLAH YKC YOGYAKARTA

SABTU, 5 JANUARI 2008

A. Pengarahan Direktur:

1. Inspiratif:

“ PESAN IBU ”

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue om, masih hangat dan enak rasanya", "Nggak dik, saya lapar mau makan nasi saja "kata si pemuda menolak. Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.


Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "tidak dik, saya sudah kenyang". Sambil berkukuh mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa buat oleh-oleh pulang om". Dompet yang belum sempat dimasukan ke kantong pun dibukanya kembali, dikeluarkan 2 lembar ribuan dan mengangsurkan ke anak penjual kue "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya".


Dengan senang hati diterimanya uang itu dan bergegas dia ke luar restoran memberikannya kepada pengemis di depan restoran. Merasa heran dan sedikit tersinggung si pemuda menegurnya, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang, kenapa setelah uang ada di tanganmu malah kamu berikan ke orang lain?"


"Om jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh Ibu saya sendiri dan Ibu pasti akan sedih dan marah, jika saya menerima uang dari om bukan hasil menjual kue. Tadi om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu". Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh". Si anak pun segera menghitung dengan gembira.


Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih dik atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu". Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih om. Ibu pasti akan senang sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami".

Dari hasil didikan seorang ibu yang luar biasa, lahirlah anak yang hebat! Walaupun mereka miskin harta tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain tetapi dengan bekerja keras, membanting tulang. Karena sesungguhnya, KERJA ADALAH KEHORMATAN bagi setiap manusia!

2. Reflektif:

  1. Kerja atau usaha keras tanpa mengenal lelah adalah kunci hakiki untuk mendapatkan kekayaan mental dalam hidup. Mental hidup yang kokoh pasti akan melahirkan kekuatan-kekuatan yang lain dalam diri kita. Misalnya kekuatan untuk berpikir, kemampuan untuk berkreasi, keteguhan dalam prinsip hidup dan kematangan dalam emosi.
  2. Salah satu tugas utama dari seorang pendidik / guru adalah memberi motivasi kepada setiap siswa untuk memiliki kemauan dan kemampuan bekerja keras dalam belajar, mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada dalam diri setiap anak. Ketika kerja keras kita tanamkan dalam diri setiap anak didik kita, maka kita akan membantu anak-anak untuk tidak memakai jalan pintas. Misalnya mencontek dalam ulangan / test / ujian.
  3. Penghargaan / hasil kerja keras kita akan dihargai oleh orang lain, kalau kita sungguh-sungguh memiliki kerelaan untuk bekerja keras sesuai dengan profesi kita. Kepuasan hidup akan muncul dalam hidup kita, ketika kita dapat mengetahui dan merasakan hasil kerja keras kita, walaupun membutuhkan proses waktu yang panjang.

3. Informatif:

  1. Personalia: Pergantian / Mutasi Kepala Sekolah pada Bulan Januari 2008. Bapak Sutamto (KS SDK Jetis Depok) akan menjadi Kepala Sekolah SDK Condongcatur (menggantikan Bpk Nyono, yang telah memasuki purna tugas). Sedangkan Ibu Rusmini (Guru SDK Minggir) akan menjadi Kepala Sekolah SDK Jetis Depok). Mutasi / penggantian yang lain, masih dalam proses untuk mempersiapkan tahun ajaran 2008 – 2009.
  2. Keuangan: YKCY mengingatkan sekali lagi bagi sekolah-sekolah yang belum menyetorkan / melunasi USPP, harap dibereskan pada Bulan Januari 2008. Bagi sekolah-sekolah yang sudah dengan tertib memberi laporan dan melunasi USPP, kami mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasamanya.

 

B. Pengawas I: (Fr. Y. Gunawan)

1. Semester baru dengan semangat baru

Terima kasih atas kerja sama yang telah kita lakukan selama semester yang lalu dalam mengelola sekolah Kanisius meskipun jatuh bangun. Kita berharap agar kita semua bisa semakin bekerja sama secara sinergis dengan lebih baik untuk semester depan. Beberapa yang sudah dibangun dengan baik oleh beberapa kepala Sekolah adalah komunikasi yang intensif dengan staf yayasan. Silahkan hal ini dikembangkan oleh setiap kepala sekolah.

2. Bantuan dan rehab sekolah

Diingatkan kembali, sekolah-sekolah yang mendapatkan bantuan biaya Rehab dari Pemerintah, harap selalu membicarakan soal rehab tersebut dengan Rama Direktur. Hal ini mengacu pada Prinsip bahwa Yayasan-lah yang memiliki sekolah, sementara para Kepala Sekolah diberi tanggung jawab dan kepercayaan untuk mengelolanya. Maka, segala sesuatunya harus dilaporkan dan dibicarakan (konsultasi) dengan Direktur YKCY.

3. Dana kolekte Adven

Berhubung masa Adven sudah berlalu, maka sekolah-sekolah harap mengumpulkan dana kolekte Adven ke Yayasan, dan selanjutnya yayasan akan mengirimnya ke BKS YPK. Dana ini sebagai wujud solidaritas kita kepada sesama yang membutuhkan. Dana kolekte silakan dikumpulkan ke bendahara YKCY, paling lambat pada tanggal 20 Januari 2008. Sekolah yang sudah menyetorkan dana kolekte ke yayasan, antara lain: TKK/SDK Minggir, TKK Demangan Baru, SDK Sengkan, SDK Tirtosari, SDK Kanutan, SDK Kadirojo dan SDK Wirobrajan.

4. Rekapitulasi kehadiran Kepala Sekolah

Salah satu bentuk pembinaan yang terprogram dan rutin dari Yayasan kepada pihak sekolah adalah pertemuan antara staf yayasan dengan para kepala sekolah setiap tanggal 4/5. Pertemuan ini sifatnya WAJIB bagi seluruh kepala sekolah YKCY. Pertemuan ini menjadi sarana komunikasi yang resmi untuk mengembangkan kesatuan HATI, BUDI, TEKAD, dan SEMANGAT karya pelayanan di sekolah-sekolah Kanisius. Dalam perjalanan satu semester yang lalu, kami melihat dan mengamati bagaimana tingkat kedisiplinan dan loyalitas kepala sekolah terhadap yayasan. Salah satu indikasinya dapat dilihat dari daftar kehadiran dalam pertemuan bulanan kepala sekolah. Berdasarkan daftar hadir pertemuan bulanan kepala sekolah di kantor YKCY semester kemarin, dapat kami sampaikan data sebagai berikut:

No

Nama

Unit kerja

Alasan

Keterangan


Agust-07




1

M.M. Mujirah

TKK kedon

tanpa ada alasan

Tidak ada wakil

2

F. Jumiyo

TKK/SDK Tirtosari

tanpa ada alasan

Tidak ada wakil

3

Dra.Ch. Musinarni

TKK/ SDK Kumendaman

tanpa ada alasan

Mewakilkan B. Marsudi

4

Y. Parjiyo

SDK Jomegatan

tanpa ada alasan

Mewakilkan RMG. Widiyanti







Sep-07




1

M.M. Mujirah

TKK kedon

tanpa ada alasan

Tidak ada wakil

2

F. Jumiyo

TKK/SDK Tirtosari

tanpa ada alasan

Tidak ada wakil

3

Ag. Sarengat

SDK Wonosari I

Lomba sekolah

Mewakilkan C. Sri Supartini

4

M. Suwondo

SDK Bantul


Mewakilkan St. Sarjiman

5

Dra.Ch. Musinarni

SDK Kumendaman


Mewakilkan B. Marsudi

6

Ig. Dalijo

TKK/SDK Notoyudan

rapat dinas

Mewakilkan Ag. Muji H

7

A. Tukijo

TKK/SDK Wirobrajan

rapat dinas

Mewakilkan E. Yuliantinah

8

Th. Paimin

SDK Tegalmulyo


Mewakilkan H. Ngatijo

9

FX. Aris Mujiyono

SDK Gamping



10

Y. Kuwat

SDK Babadan


Mewakilkan R. Supriyono

11

Al. Sukiyono

SDK Pondok



12

Y. Wukirdi

SMPK Balong



13

M. Sarwi

TKK/SDK Kintelan

rapat dinas

Mewakilkan Padmonohad

14

Y. Maryono S.

TKK/SDK Gowongan


Mewakilkan Indah W

15

Y. Parjiyo

SDK Jomegatan

tanpa ada alasan

Mewakilkan R. Widiyanti







Okt-07




1

Y. Parjiyo

SDK Jomegatan

tanpa ada alasan

Mewakilkan R. Widiyanti

2

M. Suwondo

SDK Bantul



3

F.X. Sutopo

SDK Manding


Mewakilkan Sixdar Sansitas

4

M. Suharti

TKK/SDK Kanutan



5

M.M. Mujirah

TKK kedon

tanpa ada alasan

Tidak ada wakil

6

F. Jumiyo

TKK/SDK Tirtosari

tanpa ada alasan

Mewakilkan Kepsek Padokan

7

Y. Maryono S.

TKK.SDK Gowongan


Mewakilkan Tri Lestari

8

M. Sarwi

TKK./SDK Kintelan



9

Sr. Leony, PIJ

SDK Sang Timur


Rita Setyaningsih (wakil)

10

AP. Suharyatno

TKK/SDK Kotabaru



11

Y. Rina Sutantri

TKK Demangan Baru



12

Ig. Dalijo

TKK/SDK Notoyudan



13

A. Tukijo

SDK Wirobrajan



14

A. Tugiyo

SDK Pugeran II


Mewakilkan An. Murtini

15

Sr. Serafim, OP

SDK Baciro


Mewakilkan R. Cahyadi

16

Handoyo

TKK/SDK Bonoharjo



17

Handoyo

TKK/SDK Milir



18

Sri Wartini

TKK/SDk Sengkan



19

Th. Supartinah

TKK/SDK Kadirojo



20

Y. Wukirdi

SMPK Balong









Nov-07




1

M.M. Mujirah

TKK Kedon

tanpa ada alasan

Tidak ada wakil

2

Y. Parjiyo

SDK Jomegatan

tanpa ada alasan

Mewakilkan R.Widiyanti

3

Rubiyanto

TKK/SDK Beji

Sakit

Mewakilkan Sukandiyono

4

Dra.Ch. Musinarni

TKK/SDK Kumendaman

tanpa ada alasan

Mewakilkan C. Murdiyati

5

St. Giman

TKK/SDk Wates

Menjadi asesor

Mewakilkan M. Sri Utami

6

Al. Sukiyono

SDK Pondok









Des-07




1

M.M. Mujirah

TKK Kedon

tanpa ada alasan

Tidak ada wakil

2

Y. Parjiyo

SDK Jomegatan

tanpa ada alasan

Mewakilkan R.Widiyanti

3

Rubiyanto

TKK/SDK Beji

Sakit

Mewakilkan Ch Sri Supartini

4

Y. Wukirdi

SMPK Balong

akreditasi

Ada surat izin

5

Dra.Ch. Musinarni

SDK Kumendaman


mewakilkan C. Murdiyati

6

L. Yusinta

SMPK Wates

akreditasi

Ada surat izin

7

M. Sarwi

TKK/SDK Kintelan


Mewakilkan S. Padmonohadi






C. Pengawas II: (Bpk. FX. Pargiyono, S.Pd.)

Berdasarkan hasil pemantauan / pendampingan selama akreditasi bulan Desember 2007, ternyata kebanyakan asesor menggunakan waktu 2 hari penuh untuk melakukan visitasi. Hari pertama untuk mencocokkan bukti visik komponen 1 sampai dengan komponen 9, dan hari kedua digunakan untuk mencocokkan bukti fisik administrasi KBM dengan semua guru. Yang banyak permasalahan biasanya di hari kedua karena guru belum banyak yang memahami administrasi KBM dengan KTSP. Maka kami tegaskan kembali Administrasi KBM Buku kerja 1, 2, dan 3 wajib dibuat oleh semua guru dengan beberapa penyempurnaan.

Salah satu hal yang penting dalam administrasi KBM adalah Sistem Penilaian KTSP atau Penilaian Kelas.

1. PENGERTIAN PENILAIAN.

Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan, (Materi sosialisasi KTSP SMP Januari 2007) atau Penialaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar (Sistem Penilaian KTSP folder SMA).

2. SISTEM PENILAIAN.

a. Siatem Penilaian mencakup jenis ujian, bentuk soal dan pelaksanaannya, pengelolaan dan pelaporan hasil ujian.

b. Jenis ujian adalah berbagai tagihan seperti ulangan atau tugas – tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

Tagihan untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dituntut dari peserta didik setelah ia mempelajari KD tertentu yang ditunjukkan dengan berbagai perilaku hasil belajar. Tagihan dari hasil belajar peserta didik dapat diperoleh melalui berbagai cara atau jenis :

1) Kuis, isian atau jawaban singkat menanyakan hal – hal prinsip.

2) Pertanyaan lisan, mengukur pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema.

3) Ulangan Harian, dilakukan secara periodik pada akhir pembelajaran KD tertentu.

4) Ulangan Tengah Semester dan Akhir Semester, dilakukan dengan menggabungkan beberapa KD dalam satu waktu.

5) Tugas Individu, diberikan dalam waktu – waktu dan kebutuhan tertentu dalam berbagai bentuk (kliping, paper, dsb.)

6) Tugas Kelompok, digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok.

7) Responsi atau Ujian Praktik, digunakan pada MP tertentu yang membutuhkan praktikum, baik pra (untuk mengetahui kesiapan) maupun pasca (untuk mengetahui pencapaian KD tertentu).

8) Laporan Kerja Praktik, dilakukan pada MP yang membutuhkan praktikum dengan mengamati suatu gejala dan dilaporkan.

3. TUJUAN PENILAIAN.

a. Menilai kemampuan individual melalui taghan dan tugas tertentu.

b. Menentukan kebutuhan pembelajaran.

c. Membantu dan mendorong peserta didik.

d. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik.

e. Menentukan strategi pembelajaran.

f. Akuntabilitas lembaga.

g. Meningkatkan kualitas pendidikan.

4. ACUAN PENILAIAN KRITERIA.

a. Prinsipnya semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama dan bisa belajar apa saja, hanya waktu yang diperlukan untuk mencapai kemampuan tertentu berbeda.

b. Kriteria Ketuntasan harus ditentukan terlebih dahulu.

c. Hasil Penilaian : Tuntas / Tidak Tuntas atau Lulus / Tidak Lulus.

5. PRINSIP – PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR BERBASIS KOMPETENSI.

a. Belajar tuntas (mastery learning), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan hasil yang baik.

b. Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran, dan diajar sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai ketuntasan (John B. Carrol, A Model School Learning).

c. Prinsip belajar tuntas untuk pencapaian kompetensi sangat efektif untuk meningkatkan kinerja akademik (John B. Carrol James Block and Benjamin Blomm).

d. Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan (berdasarkan karakteristik peserta didik) dan waktu yang tersedia (dibawah kontrol guru) (John B. Carrol).

e. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan metode dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat kompetensi awal mereka.

f. Perhatian harus difokuskan pada pengajaran unit – unit terkecil, dan tes menggunakan acuan kriteria guna menentukan apakah peserta didik telah memiliki keterampilan yang dipersyaratkan pada setiap tingkatan keberhasilan belajarnya.

g. Tidak ada ukuran penentu 80%, yang penting bukan nilai pasti skor kelulusan, melainkan level minimal yang harus dimiliki dan diperlukan oleh peserta didik.

6. SISTEM PENILAIAN BERKELANJUTAN.

a. Menilai semua Kompetensi Dasar.

b. Penilaian dapat dilakukan pada satu atau lebih KD.

c. Hasil penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial atau program prngayaan.

d. Penilaian mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dan yang diukur pada aspek :

1) Kognitif (6 Tingkat Kognitif Berpikir).

a) Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya : nama ibu kota, rumus dsb.)

b) Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya : menyimpulkan suatu paragraf).

c) Aplikasi (Aplication), Kemampuan penerapan (misalnya : menggunakan suatu informasi / pengetahuan yang diperoleh untuk memecahkan masalah).

d) Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian – bagian kecil (misalnya : menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi).

e) Sintesis (Synthesis), Kemampuan yang menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya : memformulasikan hasil penelitian di laboratorium).

f) Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.

Untuk penyusunan soal, sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam silabus, hendaknya memiliki tingkat berpikir menengah sampai tinggi.

2) Afektif.

a) Mencakup penilaian antara lain : Sikap, Tingkah Laku, Minat, Emosi dan Motivasi, Kerjasama, Koordinasi dari setiap peserta didik.

b) Dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus menerus. Pada umumnya dilakukan secara non-ujian (misalnya : untuk mengetahui siapa peserta didik yang bisa dipercaya, siapa peserta didik yang disiplin, siapa yang berminat ke jurusan IPS/IPA, dll).

c) Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai referensi dalam penilaian.

d) Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi pekerti) dan penilaian afektif per mata pelajaran.

3) Psikomotor

a) Tidak semua mata pelajaran dapat dinilai aspek psikomotornya (disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik).

b) Digunakan untuk pembelajaran yang banyak memerlukan praktik : Pendidikan Agama, Pendidikan Seni, Pendidikan Jasmani, Praktik IPA dan Bahasa.

Cakupan Penilaian untuk :

1. Aspek penilaian afektif terdiri dari :

a. Menerima (receiving) termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

b. Menanggapi (responding) : reaksi yang diberikan, ketepatan reaksi, perasaan kepuasan dll.

c. Menilai (evaluating) : kesadaran menerima norma, sistem nilai dll.

d. Mengorganisasi (organization) : pengembangan norma dan nilai dalam organisasi sistem nilai.

e. Memebentuk watak (characterization) : sistem nilai yang terbentuk mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.

2. Aspek Psikomotorik terdiri dari :

a. Meniru (perception).

b. Menyusun (manipulating).

c. Melakukan dengan prosedur (precision).

d. Melakukan dengan baik dan tepat (articulation).

e. Melakukan tindakan secara alami (naturalization).

Penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik harus mencakup aspek – aspek kecakapan hidup (life skill).

e. Aspek afektif diukur melalui pengamatan dan kuesioner.

7. PENILAIAN BERKELANJUTAN (BERKESINAMBUNGAN).

a. Penilaian dapat dilakukan beberapa kali sampai peserta didik mencapai tingkat ketuntasan yang ditetapkan.

b. Materi penilaian dapat terdiri dari satu atau sejumlah KD.

c. Nilai Akhir semester merupakan nilai komulatif dari keseluruhan nilai perolehan , selama satu semester yangterkait.

d. Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk Ulangan harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan Kenaikan Kelas.

· Ulangan Harian : selesai satu atau beberapa Indikator (tertulis, observasi, penugasan, atau lainnya).

· Ulangan Tengah Semester : selesai beberapa KD pada semester yang bersangkutan.

· Ulangan Akhir Semester : selesai semua KD pada semester yang bersangkutan.

· Ulangan Kenaikan Kelas : selesai semua KD pada semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada KD semester genap.

Contoh penilaian berkelanjutan :

SK : 1 Berkreasi seni rupa.

NO

KD

MP

UJI 1

UJI 2

(Remidial)

UJI 3

(Remidial)

NA

(Batas ketuntasan ditetapkan guru)

1.1

Menggambar obyek benda

Penget,

Unsur,

Teknik

50

60

70

70



Latihan

Gambar





1.2

Menggambar

Alam

Penget,

Unsur,

Teknik

70



70



Latihan

Gambar












8. PROGRAM REMIDIAL

Pelaksanaan Program Remidial adalah :

a. Tatap muka dengan Guru (Pembelajaran ulang).

b. Belajar sendiri (mandiri) kemudian dinilai.

c. Kegiatan berupa : menjawab pertanyaan, membuat rangkuman, mengerjakan tugas, mengumpulkan data.

d. Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau tutor sebaya.

e. Pada atau di luar jam efektif.

f. Dan lain – lain, yang semuanya diakhiri dengan ujian.

9. PROGRAM PENGAYAAN.

Pelaksanaan Program Pengayaan :

a. Siswa berprestasi baik (lebih cepat mencapai ketuntasan).

b. Memperkaya atau penguatan pada KD tertentu dengan memberikan tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, atau mengerjakan soal.

c. Kegiatan berupa memberi materi tambahan, latihan tambahan, tugas individual.

d. Hasil penilaian menambah nilai mata pelajaran bersangkutan.

e. Setiap saat, pada atau di luar jam efektif.

10. PENYIAPAN PERANGKAT PENILAIAN

a. Sebelum Semester 1 : Guru/kelompok MGMP sekolah menyusun silabus dan sistem penilaian (pemetaan penilaian) untuk kurun waktu 1 semester atau 2 semester (1 tahun).

b. Setiap indikator pada masing – masing KD, minimal dibuat 3 (tiga) bentuk/jenis tagihan (1 soal ujian harian (Uji Kompetensi), 1 Ujian Susulan, dan 1 soal remidial).

c. Ditentukan jadwal ujian harian, tengah semester, akhir semester dan remidial, minimal untuk 1 semester.

d. Pada awal semester, guru menjelaskan SK dan KD yang harus dicapai oleh peserta didik, berikut sistem penilaian yang akan diterapkan.

e. Pelaksanaan ujian dilakukan dengan penjadwalan yang matang untuk menghindari beban ujian yang berlebihan pada hari yang sama. Perlu koordinasi antar guru mata pelajaran, jadwal ujian diinformasikan kepada orang tua dan peserta didik.

f. Setiap hasil ujian ditelaah oleh guru melalui MGMP, dan direkam secara berkelanjutan untuk mengetahui tingkat pencapaian SK/KD.

g. Hasil setiap ujian dilaporkan secara komprehensif kepada orangtua, baik KD yang telah maupun yang belum dicapai.

Format Pemetaan Penilaian :

PEMETAAN PENILAIAN

Mata Pelajaran : ........................................ Semester : ....................

Kelas : ........................................ Th. Aj. : ..................

Aspek

SK, KD dan Indikator

KKM

TEKNIK PENILAIAN

KET.

Unjuk Kerja

Penugasan

Hasil Kerja

Tertulis

Portofolio

Sikap

Diri














































11. BENTUK INSTRUMEN.

a. Tes Tertulis.

1) Obyektif : Pilihan ganda, Menjodohkan, Benar Salah.

2) Non Obyektif : Kuis/Jawaban Singkat, Uraian.

b. Tes Lisan.

Pedoman Wawancara.

c. Tes Perbuatan.

Daftar Cek, Lembar Pengamatan.

d. Non Tes.

Angket, Kuesioner, Chek – List, Inventori, Skala Sikap, dan pengamatan.

f. Produk.

Daftar Cek/Pedoman Penskoran.

12. PENILAIAN KELAS.

Penilaian Kelas adalah pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa (Materi sosialisasi KTSP SMP Januari 2007).

a. Ciri Penilaian Kelas

· Belajar Tuntas.

· Otentik.

· Berkesinambungan.

· Berdasarkan Acuan Kriteria/Patokan.

· Menggunakan Berbagai Cara dan Alat Penilaian.

b. Tehnik / Cara Penilaian.

1) Unjuk kerja (Performance) :

Merupakan pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi (unjuk kerja, tingkah laku, interaksi). Cocok untuk menilai :

· Penyajian lisan : keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi.

· Pemecahan masalah dalam kelompok.

· Partisipasi dalam diskusi.

· Menari, memainkan alat musik, Olah Raga.

· Menggunakan peralatan laboratorium.

· Mengoperasikan suatu alat.

2) Penugasan (Proyek/Project).

Merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu. Tugas suatu investigasi dengan tahapan : Perencanaan, Pengumpulan data, Pengolahan data, dan Penyajian data. Bermanfaat menilai :

· Keterampilan menyelidiki secara umum.

· Pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu.

· Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan.

· Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas.

3) Hasil Kerja (Produk).

Merupakan Penilaian terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan seni. Penilaian hasil akhir dan proses. Penilaian hasil akhir seperti : makanan ; pakaian ; hasil karya seni berupa gambar, lukisan, pahatan ; dan barang – barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Penilaian Proses seperti : Menggunakan teknik menggambar, Menggunakan peralatan dengan aman, Membakar kue dengan baik.

4) Tes Tertulis merupakan penilaian dengan memilih dan mensuplai jawaban.

5) Portofolio.

Merupakan penilaian melalui koleksi karya (hasil kerja) siswa yang sistematis meliputi :

· Pengumpulan data melalui karya siswa.

· Pengumpulan dan penilaian yang terus menerus.

· Refleksi perkembangan berbagai kompetensi.

· Memperhatikan tingkat perkembangan kemajuan belajar siswa.

· Memperlihatkan tingkat perkembangan kemajuan belajar siswa.

· Bagian Integral dari proses pembelajaran.

· Untuk satu periode.

· Tujuan Diagnostik.

Hal – hal yang perlu diperhatikan :

· Siswa merasa memiliki portofolio sendiri.

· Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan.

· Kumpulkan dan simpan hasil kerja siswa dalam 1 map atau folder.

· Beri tanggal pembuatan.

· Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja siswa.

· Minta siswa untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan.

· Bagi yang kurang, beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya.

· Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua.

Karya – karya yang dapat dikumpulkan melalui penilaian portofolio :

Puisi, Karangan, Gambar/lukisan, Desain, Paper, Sinopsis, Naskah Pidato/ khotbah, Naskah Drama, Rumus, Doa, Surat, Komposisi Musik, Teks Lagu, Resep Makanan, Laporan Observasi/Penyelidikan/Eksperimen, dsb.

6) Penilaian Sikap.

Penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap obyek sikap.

Caranya :

· Observasi perilaku : kerjasama, inisiatif, perhatian.

· Pertanyaan langsung : tanggapan terhadap tatatertib sekolah.

· Laporan pribadi : menulis pandangan tentang ”kerusuhan antar etnis”.

·

7) Penilaian Diri.

Menilai diri sendiri berkaitan dengan status, proses, tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

D. Pengawas III: ( Bpk. Y. Sismadi )

± Kegiatan Akreditasi sekolah tahun 2007

Kegiatan akreditasi sekolah tahun 2007 telah selesai dan tinggal menunggu hasilnya. Kami menyampaikan terima kasih kepada para kepala sekolah dan para guru/karyawan yang dengan tekun mempersiapkan pelaksanaan akreditasi tersebut. Berikut ini kami sampaikan hasil pemantauan kami selama mendampingi sekolah-sekolah:

1. Pendampingan akreditasi

a) Rupanya ada sekolah yang kurang melibatkan semua aparat sekolah untuk membantu pelaksanaam akreditasi. Bahkan ada kepala sekolah yang bekerja sendiri.

b) Pengadaan dan penataan bukti-bukti fisik kurang memadai dan tidak tertata rapi di sekolah.

c) Komite sekolah ada yang tidak dilibatkan

d) Pihak sekolah segan mencari informasi dari sekolah yang telah melaksanakan akreditasi.

e) Meskipun sudah ada pembinaan dari pengawas yayasan, persiapan dan pelaksanaan di lapangan masih kurang memadai.

2. Pelaksanaan akreditasi

a) Bagi sekolah yang telah mempersiapkan akreditasi dengan baik, pelaksanaan akreditasi berjalan dengan lancar dan memuaskan dari pihak asesor.

b) Bagi sekolah yang belum siap melaksanakan akreditasi, pelaksanaan akreditasi pada umumnya tidak dapat berjalan dengan lancar dan pihak asesor mengalami keraguan dalam menentukan penilaian dari komponen yang ada.

Kami menyadari bahwa ada sekolah-sekolah yang mendapat informasi dari dinas pendidikan secara mendadak, sehingga persiapan pihak sekolah membutuhkan kerja ekstra dan “nglembur”. Dari pengalaman tersebut, baik kiranya setiap sekolah jauh-jauh hari sudah mempersiapkan berbagai keperluan terkait dengan kepentinga akreditasi. Komponen dan bukti fisik tidak hanya diperlukan saat akreditasi saja, tetapi juga dapat menunjang kelancaran administrasi dan meningkatkan mutu sekolah di masing-masing unit kerja.

E. Info lain:

± Pada hari Sabtu, 8 Desember 2007, diselenggarakan tahbisan imam di Pertapaan St. Maria Rawaseneng-Temanggung. Romo yang menerima tahbisan imamat adalah Romo Benito Sri Hardono Gembong Noviantoro, OCSO. Beliau adalah alumnus SMP Kanisius Pakem.

± Pada hari Sabtu, 15 Desember 2007, ada kunjungan dari Pastor Joseph Nguyen Cong Doan, SJ (Asisten Jendral Yesuit dari Roma) ke Kantor YKCY. Romo Direktur dan Frater mengantar beliau berkunjung ke beberapa sekolah Kanisius (TKK/SDK Sorowajan, TKK/SDK Demangan Baru) dan Penerbit-Percetakan Kanisius. Dalam kunjungan yang terbatas itu, juga diadakan dialog dengan para siswa dan guru. Romo Asisten Jendral merasa bangga dan kagum kepada karya pendidikan Kanisius beserta dedikasi para guru dalam mendidik anak-anak.

± Pengumuman: Mohon partisipasi dan keterlibatan dari bapak dan ibu guru/karyawan di dalam lomba Logo Yubileum Kanisius. Batas akhir pengumpulan logo Yubileum dari peserta lomba paling lambat tanggal 25 Januari 2008 di kantor YKCY.

F. Berita Antar Sekolah:

1. TKK Kotabaru

± Untuk menunjang kreatifitas dan imaginasi anak serta melatih saraf motorik anak, TKK Kotabaru mengadakan kegiatan “Mini Workshop Creative Cookies” (membuat roti). Kegiatan ini juga sebagai usaha untuk memberikan pengetahun dan pemahaman tentang kewirausahaan dalam diri anak mulai usia dini. Kegiatan ini dilaksanakan di aula TKK-SDK Kotabaru pada hari Kamis, 13 Desember 2007. Anak merasa sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan ini.

2. SDK Kotabaru

± Sebelum menghadapi Ulangan Umum Akhir Semester I Tahun Ajaran 2007/2008, Komite SDK Kotabaru menyelenggarakan acara sarasehan tentang “Kiat Mendampingi Anak dalam Belajar di Rumah”. Hal ini didasari atas keprihatinan para orangtua yang sering kewalahan menyikapi anak yang lebih senang dan tertarik bermain atau menonton televisi daripada belajar. Acara ini diadakan di aula TKK-SDK Kotabaru pada hari Sabtu, 1 Desember 2007 pukul 09.00-10.30. Pembicara yang dihadirkan adalah Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si (dosen Fakultas Psikologi dan kepala LPPM Universitas Sanata Dharma Yogyakarta). Para orangtua menanggapi dengan sangat positif walaupun belum semuanya dapat menghadari acara tersebut. Direncanakan, kegiatan seperti ini akan dijadikan agenda komite sekolah setiap semester.

± Untuk menjalin kekompakan dan keterlibatan dalam hidup menggereja, para guru, karyawan, Komite sekolah dan orangtua siswa melaksanakan tugas koor di gereja St. Antonius Kotabaru. Tugas yang telah dilaksanakan untuk kedua kalinya ini dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Desember 2007 pukul 18.00 WIB. Keluarga besar TKK-SDK Kotabaru tergabung dalam wadah PASUKAN KOBAR (Paduan Suara Kanisius Kotabaru). Kelompok PASUKAN KOBAR akan bertugas lagi pada perayaan Ekaristi saat Rabu Abu, 13 Februari 2008 pukul 16.30 WIB.

3. SDK Kalasan

± Dalam rangka Hari Wanita Menanam yang jatuh pada tanggal 1 Desember, ibu-ibu guru dan karyawan TKK/SDK Kalasan menanam pohon Sengon di pinggir jalan raya Cangkringan dan menanam pohon Glodogan sebagai perindang di belakang TK.

± Pada hari Selasa, 11 Desember 2007, SDK Kalasan menerima tamu dari guru-guru dan karyawan SDN Nogopuro Ngaglik, Sleman, Yogyakarta untuk mengadakan studi banding sekolah Berwawasan Lingkungan. Semoga semakin banyak sekolah-sekolah yang peduli akan lingkungan.

± Pada tanggal 28 Desember 2007 kelompok Paduan Suara (PS) SDK Kalasan mengadakan konser Paduan Suara bersama dengan PS Ascensio dari Jakarta, PS SD Marsudirini Yogyakarta dan PS SD Pangudi Luhur Klaten. Konser diadakan di Auditorium kampus III Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

4. SDK Kintelan

± Pada tanggal 25 Desember 2007, para siswa/i SDK Kintelan bertugas koor di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kidul Loji saat Misa Natal Keluarga jam 08.00. Perayaan Ekaristi berlangsung secara sangat meriah dengan iringan musik dan paduan suara dari siswa/i SDK Kintelan. Juga ada drama natal anak yang dibawakan oleh anak-anak Sekolah Minggu paroki. Bapak dan ibu guru juga turut mendampingi anak-anak dengan setia. Hal ini sebagai wujud keterlibatan dan partisipasi sekolah di dalam hidup menggereja.

5. KSK Kota

± Dalam rangka menyambut Yubileum 90 tahun Kanisius, Komunitas Sekolah Kanisius (KSK) Kodya Yogyakarta mengadakan berbagai lomba untuk para siswa/I TK. Ada tiga lomba yang diadakan yaitu lomba ketangkasan, menggambar dan mewarnai. Lomba diselenggarakan di Taman Rekreasi Purawisata Yogyakarta pada hari Sabtu, 8 Desember 2007. Sebelum lomba dimulai, Bu Y. Tatik Haryati mengajak anak-anak menyanyikan Mars TK dan Mars Kanisius. Dari pihak yayasan, hadir pula Fr. Y. Gunawan. Para siswa mengikuti lomba dengan antusias dan semangat. Anak-anak diantar oleh orangtua mereka. Dukungan dari para orangtua semakin menambah semangat dan kreatifitas anak-anak. Berikut ini hasil lombanya:

Kejuaraan

Lomba

Ketangkasan

Lomba Menggambar

Lomba

Mewarnai

Juara I

TKK Kumendaman

TKK Kotabaru

TKK Wirobrajan

Juara II

TKK Kintelan

TKK Wirobrajan

TKK Kintelan

Juara III

TKK Notoyudan

TKK Kintelan

TKK Notoyudan

Juara Harapan I

TKK Gowongan

TKK Kumendaman

TKK Gowongan

Juara Harapan II

TKK Wirobrajan

TKK Gowongan

TKK Kotabaru

Juara Harapan III

TKK Kotabaru

TKK Notoyudan

TKK Kumendaman

± Selain itu, juga dipilih enam (6) gambar terfavorit sesuai dengan tema. Akhirnya, terpilih 4 gambar diborong oleh siswa TKK Wirobrajan dan 2 gambar favorit jatuh pada siswa TKK Kintelan. Selamat dan profisiat kepada para pemenang lomba.

G. Berita Keluarga

Ø Bapak Budi Raharjo (Satpam SDK Pugeran) telah dipanggil menghadap Tuhan pada hari Rabu, 12 Desember 2007 dalam usia 68 tahun. Jenasah dimakamkan pada hari Kamis, 13 Desember 2007 di makam keluarga Sidikan.

Kita berdoa semoga arwah saudara kita yang tercinta ini diterima oleh Allah Bapa di Surga dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. Kita berdoa juga bagi keluarga yang ditinggalkan semoga dianugerahi kekuatan iman dan ketabahan.

Direktur dan staf kantor YKCY mengucapkan selamat dan proficiat kepada para kepala sekolah, para guru dan karyawan, serta komite sekolah atas segala usaha dan perjuangan,

serta prestasi yag telah diraih selama semester yang lalu.

Semoga sekolah-sekolah kita semakin hari semakin berkembang dan berkualitas.

Proficiat dan Tuhan memberkati segala usaha baik kita semua.

Yogyakarta, 5 Januari 2008

Direktur Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta

Drs. Alb. Hartana, SJ