31 Maret, 2008

Rapat Kepala Sekolah YKCY: Bulan APRIL 2008


RAPAT KEPALA SEKOLAH: JUMAT, 4 APRIL 2008

A. Pengarahan Direktur:

1. Inspiratif:
“TULISAN DI ATAS PASIR”
Di pesisir sebuah pantai, tampak dua anak sedang berlari-larian, bercanda, dan bermain dengan riang gembira. Tiba-tiba, terdengar pertengkaran sengit di antara mereka. Salah seorang anak yang bertubuh lebih besar memukul temannya sehingga wajahnya menjadi biru lebam. Anak yang dipukul seketika diam terpaku. Lalu, dengan mata berkaca-kaca dan raut muka marah menahan sakit, tanpa berbicara sepatah kata pun, dia menulis dengan sebatang tongkat di atas pasir: "Hari ini temanku telah memukul aku !"
Teman yang lebih besar merasa tidak enak, tersipu malu tetapi tidak pula berkata apa-apa. Setelah berdiam-diaman beberapa saat, yah,….. dasar-anak-anak, mereka segera kembali bermain bersama. Saat lari berkejaran, karena tidak hati-hati, tiba-tiba anak yang dipukul tadi terjerumus ke dalam lubang perangkap yang dipakai menangkap binatang. "Aduh.... Tolong....Tolong!" ia berteriak kaget minta tolong. Temannya segera menengok ke dalam lubang dan berseru, "Teman, apakah engkau terluka? Jangan takut, tunggu sebentar, aku akan segera mencari tali untuk menolongmu." Bergegas anak itu berlari mencari tali. Saat dia kembali, dia berteriak lagi menenangkan sambil mengikatkan tali ke sebatang pohon. "Teman, aku sudah datang! Talinya akan kuikat ke pohon, sisanya akan kulemparkan ke kamu. Tangkap dan ikatkan dipinggangmu, pegang erat-erat, aku akan menarikmu keluar dari lubang."
Dengan susah payah, akhirnya teman kecil itu pun berhasil dikeluarkan dari lubang dengan selamat. Sekali lagi, dengan mata berkaca-kaca, dia berkata, "Terima kasih, sobat!" Kemudian, dia bergegas berlari mencari sebuah batu karang dan berusaha menulis di atas batu itu, "Hari ini, temanku telah menyelamatkan aku."
Temannya yang diam-diam mengikuti dari belakang bertanya keheranan, "Mengapa setelah aku memukulmu, kamu menulis di atas pasir dan setelah aku menyelamatkanmu, kamu menulis di atas batu?" Anak yang di pukul itu menjawab: "Setelah kamu memukulku, saya menulis di atas pasir karena kemarahan dan kebencianku terhadap perbuatan buruk yang kamu perbuat, ingin segera aku hapus, seperti tulisan di atas pasir yang akan segera terhapus bersama tiupan angin dan sapuan ombak.”
”Tapi, ketika kamu menyelamatkan aku, saya menulis di atas batu, karena perbuatan baikmu itu pantas dikenang dan akan terpatri selamanya di dalam hatiku, sekali lagi, terima kasih sobat." (A.W)



2. Reflektif:
1. Komunitas Sekolah Kanisius di masing-masing unit kerja akan semakin mencerminkan diri sebagai Komunitas Pendidik Katolik, kalau sungguh-sungguh ada dialog yang terbuka satu sama lain. Kritik membangun dan refleksi - evaluasi kerja yang dilakukan secara rutin dan terprogram, akan semakin mengetahui sejauh mana kinerja kita sebagai seorang pendidik sungguh-sungguh kita lakukan dan hayati secara baik dan benar.
2. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Hanyalah seorang yang sangat amat bodoh kalau orang tersebut melakukan kesalahan berulang-ulang, seolah-olah sudah menjadi kebiasaan yang wajar. Akan lebih parah lagi, kalau orang berpikiran: “Wah yayasan tidak tahu kok! Mana mungkin Yayasan mau mengecek setiap hari”. Mental berpikir seperti itulah, yang akan menghancurkan seluruh sistem managemen sekolah, yang sudah kita bangun dengan susah payah dengan perjuangan yang bertahun-tahun.
3. Hal-hal baik yang sudah kita kerjakan dan perjuangkan di Yayasan Kanisius, mari kita tuliskan dalam “batu karang”, agar terus menerus dikenang dan menjadi salah satu modal utama untuk berkembang maju lebih baik lagi.
4. Hal-hal yang kurang baik, tidak sejalan dengan visi – misi Yayasan Kanisius, mari kita singkirkan, agar supaya kita sebagai pendidik, sungguh-sungguh dapat menjadi teladan dan saksi bagi para siswa dan masyarakat di sekitar kita.
5. Masa pensiun adalah masa-masa dimana orang memiliki waktu untuk merenung, mengenang kembali segala kebaikan yang telah dilakukan selama berkarya. Tetapi tidak jarang dijumpai bahwa mereka yang telah memasuki purna tugas, membuat kesalahan yang sangat fatal, yaitu tidak mempersiapkan dan membuat laporan pertanggungan jawab kepada Yayasan Kanisius, di mana mereka hidup dan menghidupi Yayasan Kanisius. “Untuk apa aku harus membuat laporan pertanggungan jawab. Aku khan orang dinas pemerintah. Pemerintah saja tidak menuntut laporan pertanggungan jawab. Mengapa Yayasan Kanisius menuntut membuat laporan pertanggungan jawab? Apalagi Yayasan Kanisius, tidak menggaji saya”. Dari ungkapan orang yang sudah berumur 60 tahun, dan kita berharap bisa bersikap bijak, apakah ungkapan seperti di atas itu layak dan pantas diungkapkan? Silakan Anda menilai dan merefleksikan !!!!
6. Kita berjuang dan berjuang terus di bawah Bendera Kanisius, yang merupakan perwujudan nyata Bendera Gereja Katolik (Bendera Kristus), sudah selayaknya lah mulai mengukir hal-hal yang baik dan benar, di mana kita berkarya dan tetap segaris dengan visi-misi, kebijakan yang telah digariskan oleh Yayasan Kanisius.
7. Kunci sukses kerja: 5 AS: Kerja Keras, Kerja Mawas, Kerja Tegas, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas.

2. Informatif:
1. Pengangkatan pegawai Tetap Yayasan Kanisius: Yayasan Kanisius Pusat telah menerbitkan 26 buah SK Pengangkatan guru / karyawan sebagai pegawai tetap Yayasan Kanisius, sesuai dengan usulan dari Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta. Bagi para guru yang mendapatkan SK pengangkatan di unit kerja yang baru (bukan di unit kerja yang sekarang ini dijalani), YKC Yogyakarta akan memberikan nota tugas kepada yang bersangkutan, untuk menyelesaikan tugas-tugasnya di unit kerja sekarang ini sampai tahun ajaran 2007 – 2008 selesai. Sebelum pindah ke unit kerja baru, pegawai yang bersangkutan harus menyelesaikan dan menyerahkan kembali tugas dan tanggungjawabnya kepada Kepala Sekolah / Ketua Kampus. Khususnya tentang administrasi guru dan administrasi keuangan. Kepala Sekolah bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikan urusan administrasi tersebut. Kepada para pegawai tetap Yayasan Kanisius yang baru diangkat, kami mengucapkan proficiat. Selamat berjuang lebih gigih lagi, menjadi teladan bagi komunitas sekolah, Yayasan Kanisius, Gereja dan masyarakat.
2. Beaya Medical Chek Up: Bagi para guru tetap yang baru, urusan keuangan untuk beaya “medical chek up” di RS Panti Rapih, akan langsung dipotongkan dalam Gajian Bulan April 2008. (YKC Yogyakarta sudah membayarkan terlebih dahulu urusan keuangan dengan pihak RS Panti Rapih).
3. Pembinaan khusus Guru / karyawan Tetap YK yang baru: Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta akan mengadakan pembinaan khusus bagi para guru / karyawan tetap YK yang baru. Semua guru / karyawan wajib datang tepat pada waktunya. Mohon kepala Sekolah mengatur jadwal sedemikian rupa, sehingga sekolah tetap dapat berjalan dengan baik. (Akan ada surat undangan khusus dari Yayasan Kanisius untuk guru / karyawan yang bersangkutan. Tempat dan Hari menyusul!).
4. Hari Petrus Kanisius: Setiap tanggal 27 April, adalah hari peringatan Santo Petrus Kanisius, pelindung sekolah-sekolah Kanisius. Pada tanggal 27 April 2008 ini jatuh pada hari Minggu. Maka peringatan bersama-sama anak, sosialisasi gambar dan doa Petrus Kanisius, atau acara apa yang melibatkan semua anak, mohon dikelola dengan baik. Acara hari Petrus Kanisius, bisa diselenggarakan pada hari Sabtu, 26 April 2008. Keterlibatan semua anak – orang tua siswa sangat diharapkan, apalagi tahun 2008 ini oleh Keuskupan Agung Semarang dijadikan menjadi “Tahun Anak dan Remaja”. Silakan Kepala Sekolah / Ketua Kampus, Komunitas Guru, Komite, atau romo paroki bekerjasama. Tanggal 26 April 2008, tidak ada urusan dinas di Kantor Yayasan Kanisius. Karena staf kantor akan memperingati Petrus Kanisius dengan kerjabakti. Mohon urusan dinas pada tanggal 26 April 2008 ditunda.
5. Keuangan: Laporan pertanggungan jawab penggunaan dana “BOS” dari masing-masing sekolah, mohon Yayasan diberi foto copy laporannya dan diserahkan kepada pengawas (Frater, Bpk. Pargiyono, Bpk. Sismadi). Sejak adanya program “BOS” dan permohonan dari Yayasan Kanisius untuk mengumpulkan laporan penggunaan keuangan “BOS”, ternyata baru 15%, sekolah yang mengirimkan laporannya ke Kantor Yayasan Kanisius. Mohon kerjasama yang semakin baik antara Kepala Sekolah dan Yayasan Kanisus, berkaitan dengan rencana dan realisasi penggunaan “BOS”.

B. Pengawas I: (Fr. Y. Gunawan)
1. Seputar Yubileum 90 tahun Yayasan Kanisius
a. Logo Yubileum 90 tahun
Berdasarkan rumusan tema dan logo dari para peserta lomba, Juri dari Penerbit-Percetakan Kanisius sudah memilih 3 logo dan rumusam tema yang sesuai kriteria. Lalu para nominator sudah mempresentasikannya di hadapan panitia inti dan Romo Direktur pada hari Kamis, 21 Februari 2008 di kantor YKCY. Dari ketiga tema dan logo itu kemudian diedit dan diolah kembali oleh tim kecil. Dan inilah hasil logo dan tema finalnya.




b. Makna Logo Yubileum 90 tahun:
1. Tema : go in deep
2. Tulisan “go in deep” berwarna biru donker melambangkan cinta dan harapan. Rumusan ini terinspirasi dari Luk 5:4 “pergilah bertolak ke tempat yang dalam” sebagaimana yang selalu menjadi gerak Keuskupan Agung Semarang (KAS).
3. Angka “9” dan “0” ditulis secara terbuka. Hal ini menggambarkan keterbukaan, baik secara horisontal maupun vertikal. Angka “9” yang terbuka secara horisontal menunjukkan keterbukaan Kanisius untuk melayani siapa saja tanpa memandang suku, agama, budaya, ras dan golongan, kaya maupun miskin, perkotaan, pinggiran, pedesaan maupun pelosok. Sedangkan angka “0” yang terbuka secara vertikal menunjukkan keterbukaan akan campur tangan Allah.
4. Rumusan “go in deep” diartikan sebagai “pergi ke tempat yang dalam”. Ini merupakan refleksi para insan Kanisius dalam berkarya dan merasul selama 90 tahun dalam bidang pendidikan di Indonesia ini. Disadari bahwa Kanisius perlu instropeksi diri sekaligus ditantang untuk semakin maju ke depan (“pergi”) dengan mengedepankan pendidikan yang semakin profesional, dan semakin bermoral dan semakin dialogal.
5. Gambar “dua gelombang” berwarna kuning Vatikan melambangkan kemuliaan. Keberadaan Kanisius tidak dapat dilepaskan dari Gereja Katolik Roma yang dipimpin Sri Paus di Vatikan.
6. Gelombang pertama merupakan Kitab Suci sebagai dasar iman Kristiani, sedangkan gelombang kedua merupakan ilmu pengetahuan yang selalu ditimba oleh para guru dan siswa Kanisius. Kedua gelombang tersebut menggambarkan komitmen dan perjuangan Yayasan Kanisius untuk membekali anak didik dengan Kitab Suci dan ilmu pengetahuan yang tidak habis ditimba (“ongoing formation”). Dengan kedua dasar itu, anak didik / guru / karyawan, dapat tumbuh menjadi pribadi yang integral (profesional, bermoral, dan dialogal), sehingga mereka semakin cerdas dan bermartabat.

Secara singkat, logo dan tema “go in deep” mengandung makna:
“Pergi ke tempat yang dalam untuk mengembangkan
Iman dan Ilmu demi pembentukan pribadi yang integral”

2. Foto Sekolah
Dalam rangka mengenang perjalanan dan perjuangan sekolah-sekolah Kanisius selama 90 tahun, Yayasan Kanisius minta bantuan kepada semua sekolah di Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta, untuk mengirimkan ARSIP FOTO SEKOLAH ZAMAN DULU dan FOTO SEKOLAH TAHUN 2008. Arsip foto tersebut akan diolah oleh Yayasan Kanisius sebagai DOKUMEN RESMI DINAMIKA SEJARAH GEREJA KATOLIK DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG DALAM KERASULAN PENDIDIKAN KANISIUS. Sampai saat ini sudah ada beberapa sekolah yang mengumpulkan, tetapi ada sekolah-sekolah yang belum. Untuk itu, kami nantikan foto-foto sekolah tersebut.

C. Pengawas II: (Bpk. FX. Pargiyono, S.Pd.)
Mulai bulan Januari 2008 sampai dengan bulan April 2008 saya menyajikan materi rapat yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Bulan Januari 2008 dengan tema “Teknik Penilaian yang berbasis Kompetensi“, bulan Februari 2008 dengan tema “Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran“, bulan Maret 2008 dengan tema “Model-model Pembelajaran yang Efektif “ dan bulan April nanti akan saya sajikan tentang “Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif “.
I. Lingkup Standar Nasional Pendidikan Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 yang sudah ditetapkan Menteri Pendidikan adalah :
1. Standar Isi Permen No. 22 Tahun 2006 ditetapkan 23 Mei 2006
2. Standar Kompetensi Lulusan Permen No. 23 Tahun 2006 ditetapkan 23 Mei 2006
3. Standar Proses Permen No. 41 Tahun 2007 ditetapkan 23 November 2007
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi :
a. Standar Pengawas Sekolah Permen No. 12 Th 2007 ditetapkan 28 Maret 2007
b. Standar Kepala Sekolah Permen No. 13 Th 2007 ditetapkan 17 April 2007
c. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Permen No. 16 Tahun 2007 ditetapkan 4 Mei 2007
5. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Permen No. 24 Tahun 2007 ditetapkan 28 Juni 2007
6. Standar Pengelolaan Pendidikan Permen No. 19 Th 2007 ditetapkan 23 Mei 2007
7. Standar Pembiayaan belum menemukan permennya
8. Standar Penilaian Pendidikan Permen No. 20 Th 2007 ditetapkan 11 Juni 2007

II. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR YANG EFEKTIF
1. KBM menunjang pencapaian kompetensi siswa dengan ciri – ciri :
a. Pembalikan Makna Belajar
Makna dan hakikat Belajar diartikan sebagai proses membangun pemahaman / pemaknaan terhadap informasi dan atau pengalaman siswa.
b. Berpusat pada siswa
Siswa sebagai subyek belajar, maka KBM harus memperhatikan minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, cara dan strategi belajar, motivasi belajar, dan latar belakang sosial siswa.
c. Belajar dengan mengalami
Dikembangkan melalui :
1) Pengalaman indrawi : melihat, mendengar, meraba/menjamah, mencicipi, dan mencium.
2) Pengalaman simulasi.
3) Audio – Visual.
4) Mendengarkan informasi.
d. Mengembangkan kemampuan Sosial, Kognitif, dan Emosional
Siswa akan lebih mudah membangun pemahaman apabila dapat :
1) Mengkomunikasikan gagasan, hasil kreasi, hasil temuan.
2) Berinteraksi dengan lingkungan.
3) Belajar kelompok.
4) Saling mempertajam, memperdalam, memantapkan, menyempurnakan gagasan.
5) Bersosialisasi: menghargai perbedaan pendapat, sikap, kemampuan, prestasi.
6) Bekerja sama dan mengembangkan empati.
e. Mengembangkan Keingintahuan, Imajinasi, dan Fitrah Ber – Tuhan
Siswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi, dan Fitrah Ber-Tuhan. Rasa ingin tahu dan imajinasi merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif. Sementara, rasa fitrah ber-Tuhan merupakan embrio atau cikal bakal untuk bertaqwa kepada Tuhan.
f. Belajar sepanjang Hayat
Siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk bisa bertahan (survise) dan berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah sambil menjalani proses hidup sehari – hari. Maka KBM perlu membekali siswa dengan ketrampilan belajar, yang meliputi : pengembangan rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama supaya mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun secara informal di luar kelas.
g. Perpaduan Kemandirian dan Kerjasama
Siswa perlu berkompetensi, bekerjasama, dan mengembangkan solidaritasnya. KBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh penghargaan, bekerjasama, dan solidaritas. KBM perlu menyediakan tugas – tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.

2. KBM Menyediakan Pengalaman Belajar yang beragam
Mengalami langsung apa yang sedang dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan orang lain / guru menjelaskan. Pada dasarnya, semua anak memiliki potensi untuk mencapai kompetensi. Kalau sampai mereka tidak mencapai kompetensi, bukan lantaran mereka tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi lebih banyak akibat mereka tidak disediakan pengalaman belajar yang relevan dengan keunikan masing – masing karakteristik individual. Meskipun anak itu unik karena memiliki keragaman karakteristik, mereka memiliki kesamaan karena sama – sama memiliki : sikap ingin tahu (curiossity), sikap kreatif (creativity), sikap sebagai pelajar aktif (active learner), dan sikap sebagai seorang pengambil keputusan (decision maker). Kita belajar hanya 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika mengajar dengan banyak berceramah, maka tingkat pemahaman siswa hanya 20%. Tetapi sebaliknya, jika siswa diminta untuk melakukan sesuatu sambil melaporkannya, tingkat pemahaman siswa dapat mencapai sekitar 90%.
Sewaktu merancang kegiatan pembelajaran siswa selalu berpikir mulai dari bawah kerucut pengalaman. ”Apa yang harus dilakukan siswa?” Jika tidak mungkin, bergerak ke atas, ”Apa yang harus dijelaskan siswa?” Demikian seterusnya, yang akhirnya dengan sangat terpaksa, kita merencanakan, ”Apa yang harus didengarkan siswa atau dibaca siswa?” Supaya semua siswa mengalami peristiwa belajar, guru perlu menyediakan beragam pengelaman belajar.
a. Pengalaman Mental
Beberapa pengalam mental dapat diperoleh melalui : membaca buku, mendengarkan ceramah, mendengarkan berita radio, melakukan perenungan, menonton televisi atau film.
b. Pengalaman Fisik
Pengalaman belajar jenis ini meliputi kegiatan : pengamatan, percobaan, penelitian, kunjungan, karya wisata / study tour, pembuatan buku harian, dan beberapa bentuk kegiatan praktis lainnya.
c. Pengalaman Sosial
Beberapa bentuk pengalaman sosial yang dapat dilakukan antara lain melalui : berwawancara dengan tokoh, bermain peran, berdiskusi, bekerja bakti, melakukan bazar, pameran, jual beli, pengumpulan dana sosial (bencana alam), ikut arisan, berinteraksi sosial (bertanya, menjawab, berkomentar, mempertanyakan jawaban, mendemonstrasikan). Melibatkan siswa untuk : berbuat; berpikir; berinteraksi melalui kegiatan – kegiatan: mengamati bertanya, mempertanyakan, menjelaskan, berkomentar, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data. Dengan situasi: nyata; buatan; audio – visual (misal film); Visualisasi verbal ini banyak berkaitan dengan membaca buku pelajaran, buku sumber, ensiklopedia, lembar kegiatan / lembar kerja, carta, grafik, tabel ; Audio Verbal dalam penggunaannya guru memakai bentuk ceramah. Sebaiknya bentuk ceramah antara 20 – 25 menit saja diselingi dengan kegiatan yang mendorong lihat, raba, bau, dan rasa. Materi yang diceramahkan pun perlu kontekstual dengan pengalaman sebagian besar siswa. Beberapa pengalaman belajar yang mungkin dipilih guru untuk beberapa mata pelajaran antara lain :
1) Mengubah syair lagu dan menyanyi.
2) Melakukan Permainan.
3) Bermain peran.
4) Diskusi (bertanya, menjawab, berkomentar, mendengar penjelasan, menyanggah).
5) Menggambar dan mengarang.
6) Menulis prosa, puisi, pantun, gurindam.
7) Membaca bermakna.
8) Menyimak untuk menangkap gagasan pokok.
9) Mengisi teka – teki.
10) Mengajukan pertanyaan penelitian.
11) Mengajukan pendapat dengan alasan yang logis.
12) Mengomentari.
13) Bercerita.
14) Mendengarkan cerita.
15) Mengamati persamaan dan perbedaan untuk mencari ciri benda.
16) Mendengarkan penjelasan sambil membuat catatan penting.
17) Membuat rangkuman / sinopsis.
18) Mendemonstrasikan hasil temuan.
19) Mencari pemecahan soal – soal Matematika.
20) Membuat soal cerita.
21) Mengukur panjang, berat, suhu.
22) Merencanakan dan melakukan percobaan.
23) Merencanakan dan melakukan penelitian sederhana.
24) Membuat buku harian.
25) Membuat kamus.
26) Melakukan simulasi dengan komputer.
27) Mengelompokkan sambil mengidentifikasi (mengenali ciri) benda.
28) Mengumpulkan dan mengoleksi benda dengan karakteristiknya.
29) Membuat komik.
30) Membuat ramalan dan berekstrapolasi.
31) Membuat grafik.
32) Membuat diagram.
33) Membuat Chart atau grafik.
34) Membuat jurnal.
35) Menyiapkan dan melaksanakan pameran.
36) Menggunakan alat (alat ukur, alat potong, alat tulis).
37) Praktek ibadah.
38) Praktek menjadi khatib, pendeta, rama, bruder, atau suster.
39) Praktek berceramah.
40) Praktek budi pekerti.
41) Membuat poster.
42) Membuat model (seperti kotak, silinder, kubus, segitiga, lingkaran).
43) Menata pajangan.
44) Menata buku perpustakaan.
45) Membuat daftar pertanyaan atau wawancara.
46) Melakukan wawancara.
47) Membuat denah.
48) Membuat catatan hasil penjelasan / hasil pengamatan.
49) Membaca kamus.
50) Mencari informasi dari ensiklopedia.
51) Melakukan musyawarah.
52) Mengunjungi dan menemukan alamat situs website.
53) Bernegosiasi.
54) Mendiskusikan wacana dari media cetak / media elektronik.
55) Membuat cergam.
56) Membuat resensi buku.
57) Mengkritisi suatu artikel.
58) Mengkaji pola tulisan suatu artikel.
59) Menulis artikel ilmiah popular.
60) Membuat kamus.
61) Membuat eksiklopedia.
62) Dapat ditambah sejumlah kegiatan lain yang mengarah ketrampilan berpikir dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah diketahui.

3. Pengelolaan KBM yang efektif
Pengelolaan KBM di kelas dan di luar kelas meliputi pengelolaan tempat belajar / ruang kelas, pengelolaan siswa, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, dan pengelolaan strategi dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
a. Pengelolaan Tempat Belajar.
1) Pengelolaan tempat belajar bergantung strategi yang akan digunakan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Memperhatikan Intensitas interaksi antar siswa.
3) Yang dikelola meliputi pengelolaan beberapa benda / obyek yang ada dalam ruang belajar seperti meja – kursi, pajangan sebagai hasil karya siswa, perabot sekolah, atau sumber belajar yang ada di kelas.
b. Pengelolaan Siswa.
1) Siswa dikelola secara individual.
2) Hal – hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam pengelolaan siswa adalah : jenis kegiatan, tujuan kegiatan, keterlibatan siswa, waktu belajar, ketersediaan sarana / prasarana, karakteristik siswa.
3) Faktor Keberagaman Karakteristik Siswa

Faktor Keberagaman Pengelolaan Siswa
Isi (by content) Memberikan peluang kepada siswa untuk mempelajari materi yang berbeda dalam sasaran kompetensi yang sama ataupun berbeda.
Minat dan motivasi siswa (by interest) Memberikan peluang kepada siswa untuk berkreasi sesuai dengan minat dan motivasi belajar terlepas dari kompetensi yang sama atau berbeda. Hal ini diharapkan mampu memacu motivasi siswa untuk belajar lebih lanjut secara mandiri.
Kecepatan tahapan belajar (by pace) Memberikan peluang kepada siswa untuk belajar (bekerja) sesuai dengan kecepatan belajar yang dimilikinya. Keberagaman bias pada kompetensi dan / atau isi materi pelajaran, serta kegiatan yang dilakukan siswa.
Tingkat kemampuan (by level) Memberikan peluang kepada setiap siswa untuk mencapai kompetensi secara maksimal sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Keberagaman bisa pada kompetensi dan / atau isi materi pelajaran serta kegiatan yang dilakukan siswa.
Reaksi yang diberikan siswa (by respond) Memberikan kesempatan atau peluang kepada siswauntuk menunjukkan respon melalui presentasi / menyajikan hasil karyanya secara lisan, tertulis, benda kreasi, dan sebagainya.
Siklus cara berpikir (by circular sequence) Memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menguasai materi melalui cara – cara berdasarkan perspektif yang mereka pilih Struktur pengetahuan (by structure). Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyeleksi (memilih) materi berdasarkan cara yang dikuasai, missal : dari yang mudah ke sulit, dari yang diketahui ke yang tidak diketahui, dari dekat ke jauh.
Waktu (by time) Memberikan perhatikan kepada setiap individu siswa yang kemungkinannya memiliki perbedaan durasi untuk mencapai ketuntasan dalam belajar.
Pendekatan pembelajaran (by teaching style) Memberikan perlakuan yang berbeda kepada setiap individu sesuai dengan keadaan siswa.

c. Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran, guru perlu merencanakan tugas dan alat pembelajaran yang menantang, pemberian umpan balik, dan penyediaan program penilaian yang memungkinkan semua siswa mampu unjuk kemampuan / mendemonstrasikan kinerja (performance) sebagai hasil belajar. Tugas yang menantang intinya pada penyediaan seperangkat pertanyaan yang mendorong siswa bernalar atau melakukan kegiatan ilmiah.
Ada 3 hal strategis untuk membuat pertanyaan produktif dan mampu menyajikannya.yaitu :
1) Penyediaan pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir dan Berproduksi.
Alat mengajar paling ampuh adalah bertanya. Tujuan pertanyaan adalah :
a) Mengharap jawaban benar. Dari Pertanyaan akan terlihat seberapa besar kemungkinan siswa menjawab jika mereka tidak yakin jawabannya benar .
b) Merangsang siswa berpikir dan berbuat. Akibatnya siswa sering tak berani menjawab pertanyaan guru sekalipun jawabanya mudah.
Karena tujuan pertanyaan adalah merangsang siswa berpikir dalam arti merangsang siswa menggunakan gagasan sendiri dalam menjawabnya bukan mengulangi gagasan yang dikemukakan guru. Maka bentuknya pertanyaan produktif, terbuka dan imajinatif.

Kategori
pertanyaan Arti Contoh
Terbuka Pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban benar Mengapa ibukota Indonesia Jakarta ?
Tertutup Pertanyaan yang memiliki hanya satu jawaban benar Apa nama ibukota Indonesia?
Produktif Pertanyaan yang hanya dapat dijawab melalui pengamatan, percobaan atau penyelidikan Berapa halaman kertas diperlukan untuk menghabiskan sebuah spidol ini?
Tidak
Produktif. Pertanyaan yang dapat dijawab hanya dengan melihat, tanpa malakukan pengamatan, percobaan, atau penyelidikan. Apa nama benda ini?
Imajinatif/
Interpretatif Pertanyaan yang jawabannya di luar benda / gambar / kejadian / yang diamati. (Diperlihatkan gambar gadis termenung di pinggir laut) kemudian diajukan pertanyaan. Apa yang sedang dipikirkan gadis tersebut?
Faktual Pertanyaan yang jawabannya dapat dilihat pada benda / kejadian yang dialami Apa yang dipakai gadis tersebut?

2) Penyediaan Umpan Balik yang Bermakna.
Umpan balik adalah respon/reaksi guru terhadap perilaku siswa. Apa yang dilakukan guru ketika siswa bertanya ? Ketika siswa berpendapat ? Ketika siswa membuat kesalahan ?. Umpan balik yang baik adalah respon guru yang bersifat tidak “memvonis”, “Salah !”, “Bukan !”, “Tidak !”, “Baik !”, atau “Betul !”, merupakan umpan balik yang memvonis. Contoh umpan balik yang tidak memvonis :

Perilaku Siswa Umpan Balik Dari Guru
Bertanya : “Pak/Bu, apakah di Mars ada kehidupan ? Bertanya balik : “Menurutmu bagaimana ?”
Memberikan pendapat : “Di Mars pasti ada kehidupan ?” Bertanya : “Mengapa kamu berpendapat seperti itu ?”
Mengungkapkan kontradiksi.
Mengerjakan sesuatu berbeda dari biasanya / yang seharusnya. Meminta penjelasan tentang cara berpikir siswa “ Dapatkah kamu jelaskan, bagaimana kamu berpikir seperti itu ?
Berargumentasi • “Saya paham, ini penting bagimu”
• “Ini alasan yang saya tidak banyak tahu”.
• “Kau telah meyakinkanku“, ”Argumentasimu masuk akal, bagaimana pendapat temanmu ?’.

Umpan balik memvonis menjadikan siswa tergantung pada guru seperti “Pak/Bu, ini betul tidak?”, “Ini boleh tidak?”.

3) Penyediaan Program Penilaian yang Mendorong Semua Siswa Melakukan Unjuk Kerja.
Penilaian dilakukan secara alami dalam konteks pembelajaran. Modus (cara) / medium (sarana) untuk menilai tidak cukup satu jenis.

d. Pengelolaan Isi Pembelajaran.
1) Menyiapkan Silabus Pembelajaran
2) Pengelolaan Pembelajaran Tematik
e. Pengelolaan Sumber belajar.
Pengelolan Sumber belajar meliputi
1) Pemanfaatan sumber daya sekolah
2) Pemanfaatan sumber daya lingkungan

4. Bagaimana Memilih Strategi Pembelajaran ?.
Pemilihan strategi pembelajaran diharapkan menjadikan :
a. Siswa belajar secara aktif.
b. Siswa membangun peta konsep.
c. Siswa menggali informasi dari berbagai media.
d. Siswa membandingkan dan mensintesiskan informasi.
e. Siswa mengamati secara aktif.
f. Siswa menganalisis peta sebab akibat.
g. Siswa melakukan kerja praktik.
5. Bagaimana Merancang Kegiatan Lintas Kurikulum ?
Guru diharapkan tidak puas hanya sebatas siswa sibuk bekerja dan bergerak. Karena posisi ini yang aktif adalah fisik Siswa sering bertanya , mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda – tanda aktif mental.Syarat perkembangan aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut : ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah, karena semuanya ini bertentangan dengan PAKEM.
a. Ciri Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam KBM di Kelas
Beberapa ciri KBK dalam KBM:
Komponen Guru Indikator KBM
1. Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya :
• Percobaan.
• Diskusi Kelompok.
• Mencari Informasi.
• Menulis laporan / cerita / puisi.
• Berkunjung ke luar kelas.
2. Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.
Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misal :
• Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri.
• Gambar.
• Studi Kasus.
• Nara Sumber.
• Lingkungan.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ketrampilan. Siswa :
• Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara.
• Mengumpulkan data / jawaban dan mengolahnya sendiri.
• Menarik kesimpulan.
• Memecahkan masalah , mencari rumus sendiri (matematika).
• Menulis laporan / hasil karya lain dengan kata – kata sendiri.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan Melalui :
• Diskusi.
• Guru mengajukan lebih banyak pertanyaan terbuka.
• Hasil Karya.
5. Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.  Siswa dikelompokan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu).
 Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut.
 Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa.
6. Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman sehari – hari. • Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendiri.
• Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari – hari.
7. Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus. • Guru memantau kerja siswa.
• Guru memberikan umpan balik

b. Berapa Bentuk Pengalaman Belajar Lintas Kurikulum.
Pengalaman belajar lintas kurikulum dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, dan ketrampilan hidup. Hal ini dikembangkan melalaui berbagai kegiatan di luar dan di dalam kelas antara lain adalah sebagai berikut :
1) Lomba / Kompetisi.
2) Perkemahan.
3) Bakti Sosial.
4) Studi Banding Budaya.
5) Penelitihan Latihan.
6) Koperasi Siswa.
7) Kebun / sawah Percobaan dan Bengkel Siswa.

D. Pengawas III: ( Bpk. Y. Sismadi )
1. Penggunaan Dana BOS
 Sehubungan dengan sering adanya pertanyaan dari guru atau orangua murid tentang penggunaan dana BOS,maka kami mohon perhatian kepada semua kepala sekolah :
a. Pengelolaan dana BOS di setiap sekolah tetap berpedoman pada buku BOS dalam rangka Wajib Belajar 9 tahun.
b. Berdasarkan pengamatan kami di beberapa sekolah, ada sekolah yang tidak memperhatikan petunjuk penggunaan dana BOS dalam buku BOS Bab IV, Bagian C yang menyebutkan bahwa penggunaan dana BOS di sekolah harus berdasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala Sekolah/Dewan Guru dan Komite Sekolah harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RAPBS, di samping dana yang diperoleh dari pihak lain.
c. Dana BOS diutamakan untuk digunakan sesuai dengan petunjuk Bab IV Bagian C, No. 1.
d. Larangan penggunaan dana BOS sesuai dengan petunjuk Bab IV, Bagian C No. 2.
e. Tata Tertib pengelolaan dana BOS sesuai pada Bab V.
f. Laporan penggunaan dana BOS disampaikan tepat waktu dan YKCY diberi foto copynya.

2. Informasi Kegiatan GOPTKI Propinsi DIY
 Telah dibentuk kepengurusan Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) tingkat Propinsi DIY. Salah satu anggota pengurus dari YKCY.
 Bagi guru/kepala sekolah yang ditunjuk untuk mengemban tanggung jawab sebagai pengurus GOPTKI tingkat Kota/Kabupaten agar bisa berpartisipasi aktif di dalamnya demi kemajuan dan perkembang TK Kanisius.harapannya, TK Kanisius tidak tertinggal dengan TK-TK di luar YKCY.
 Rekomendasi Rapat Kerja Nasional GOPTKI di Jakarta, 29-31 Agustus 2007:
a. Dinas Pendidikan
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan akreditasi sekolah (pelatihan/tim penilai/assesor) harap melibatkan GOPTKI setempat.
b. Pemerintah Daerah
Status guru bantu TK mohon ditingkatkan sebagai PNS dan tetap ditempatkan di sekolah asal (tidak dimutasi ke sekolah lain); kegiatan GOPTKI dianggarkan dalam APBD; perlunya beasiswa bagi guru TK yang berprestasi.
c. Depdiknas
Perlu membarikan dana BOS untuk TK; perlu adanya pembagian yang tegas peserta didik di TK formal dan usia TK di PAUD.
d. DPP GOPTIK
Perlu managemen yang efektif dalam penyelenggaraan TK; perlu diadakan pelatihan guru TK agar lebih inspiratif dan mampu menerapkan teknologi informasi dan multi media.

E. Info lain:
1. Agenda: Rapat Kepala Sekolah dan gajian bulan Mei: Sabtu, 3 Mei 2008 jam 09.00 WIB. Pemandu Rapat Kepala Sekolah dari KSK Kulon Progo.
2. TACIKA: Pengambilan Tacika akan dilayani pada Bulan Mei 2008. Sekolah yang akan mengambil Tacika silahkan mengajukan permohonan pengambilan uang disertai dengan data anak yang akan mengambil.
3. Daftar Harga Seragam dan Kain Batik: Sudah ada daftar harga seragam murid dan kain batik Sekolah Kanisius Yogyakarta. Silakan sekolah-sekolah memesannya kepada Bu Y. Anik Winarsih. Berikut ini kami sampaikan daftar harganya:

A. Daftar harga Seragam Sekolah Kanisius Yogyakarta tahun 2008

TKK SDK SMPK
Size Kualitas Baik Kualitas Baik Kualitas Baik
per potong per stell per potong per stell per potong per stell
S Rp. 19.000,- Rp. 38.000,- Rp. 22.000,- Rp. 44.000,- Rp. 27.000,- Rp. 54.000,-
M Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- Rp. 23.000,- Rp. 46.000,- Rp. 28.000,- Rp. 56.000,-
L Rp. 21.000,- Rp. 42.000,- Rp. 24.000,- Rp. 48.000,- Rp. 29.000,- Rp. 58.000,-
XL Rp. 22.000,- Rp. 44.000,- Rp. 25.000,- Rp. 50.000,- Rp. 30.000,- Rp. 60.000,-
SP Rp. 24.000,- Rp. 48.000,- Rp. 27.000,- Rp. 54.000,- Rp. 32.000,- Rp. 64.000,-

B. Daftar harga kain seragam batik dan celana/rok:

Kain Seragam Batik Rp. 20.000,-
Kain celana/rok Rp. 25.000,-

4. Daftar Penyerahan Laporan Statistik dan Sertifikat Akreditasi :
a. Sekolah yang belum mengumpulkan statistik: TKK Wirobrajan, TKK Kumendaman, TKK Sengkan, TKK Kadirojo, TKK Totogan, TKK Klepu, TKK Wates, TKK Milir, TKK Bonoharjo, TKK Promasan, TKK Pelem Dukuh, TKK Kanutan, TKK Beji, TKK Baleharjo, SDK Tegalmulya, SDK Babadan, SDK Kalasan, SDK Condong Catur, SDK Totogan, SDK Gamping, SDK Minggir, SDK Wates, SDK Milir, SDK Kanutan, SDK Pijenan, SDK Jomegatan, SDK Beji, SDK Wonosari I, SDK Ngawen, SMPK Gayam, SMPK Kalasan, dan
Mohon statistik dikumpulkan paling lambat hari KAMIS, 10 April 2008 kepada Pak F.X. Pargiyono.
b. Sekolah-sekolah yang sudah diakreditasi, baik tahun ajaran ini maupun sebelumnya, mohon mengumpulkan sertifikat akreditasi ke kantor YKCY melalui Pak F.X. Pargiyono.

F. Berita Antar Sekolah:

1. TKK-SDK Kotabaru
 Dalam rangka memeriahkan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2008 Pemerintah Kota Yogyakarta di Alun-alun Utara, para siswa/i TKK Kotabaru ikut berperan aktif dalam mengisi atraksi yang berupa tari-tarian. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 2 Maret 2008. Pentas seni yang ditampilkan yaitu Tari Tepuk Tangan, Tari Gundhul, Tari Padhang Bulan dan Tari Saman dari Aceh.
 Sedangkan siswa/i SDK Kotabaru juga menampilkan 4 tarian, yaitu: Tari Kelinci, Tari Meong, Tari Gajah, dan Tari Kumbang. Semua pentas seni dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

2. TKK Demangan Baru
 Dalam rangka Fantastic 4 yayasan Budi Mulia 2, TKK Demangan Baru mengikuti lomba vokal group dan meraih juara I. Hadiahnya berupa tropi/piala dari Bapak Amien Rais dan uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,- serta voucher belajar musik Rp. 1.200.000,- dari sponsor.
 Dalam rangka “Yubileum Fiesta” TK-SD Pamgudi Luhur, TKK Demangan Baru ikut ambil bagian dalam lomba senam sehat ceria dengan meraih juara Harapan II dan lomba menyanyi tunggal dengan meraih juara Harapan II.

3. TKK Kintelan
 Pada hari Minggu, 10 Februari 2008 siswa/i TKK Kintelan ikut berpartisipasi dalam Kegiatan “Unwama Drumband Championship” di Auditorium Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta. Kejuaraan ini memperebutkan Piala Rektor tingkat TK se-DIY. Dalam kejuaraan drumband tersebut, siswa/i TKK Kintelan berhasil meraih juara II.
 Pada hari Sabtu, 1 Maret 2008 siswa/i TKK Kintelan mengikuti acara “Jogja Drumband Championship” di Purawisata Yogyakarta. Dari 26 grup peserta drumband, TKK Kintelan masuk peringkat ke-7. Dengan personel sebanyak 26 anak, siswa/i TKK Kintelan tampil dengan cukup memukau penonton dan Dewan Juri dengan membawakan dua lagu yang berjudul “Pelangi-Pelangi” dan “Lihat Kebunku”.
 Dalam persiapannya selama dua minggu, anak-anak dilatih dan didampingi oleh Bapak Edy dan para guru TKK Kintelan (Bu Sulatri, Bu Lilik dan Bu Siska). Kedua prestasi tersebut sungguh dapat menumbuhkan rasa bangga dan syukur bagi para guru, orangtua, dan siswa. Keberadaan grup drumband TKK Kintelan bisa dibilang masih tahap pemula dan waktu latihan yang masih terbatas. Ternyata dengan berbekal semangat dan dukungan para orangtua murid, grup drumband TKK Kintelan sudah dapat menunjukkan kebolehannya. Selanjutnya pada masa-masa yang akan datang keberadaan drumband TKK Kintelan akan lebih ditingkatkan latihan dan frekuensi keikutsertaannya dalam setiap event perlombaan. Harapannya, drumband ini dapat menjadi andalan dan kebanggaan TKK Kintelan. Lebih lanjut, dapat menjadi perangsang dan daya tarik para orangtua atau masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di TKK Kintelan.

4. SDK Kintelan
 Siswa/i kelas VI SDK Kintelan telah mengikuti rekoleksi di Padhepokan Santi Dharma, Godean pada tanggal 9-10 Februari 2008.
 Siswa/i SDK Kintelan ikut berpartisipasi mengisi acara pentas seni di Panggung Kesenian di Alun-alun Utara, Yogyakarta pada tanggal 26 Februari 2008. Pentas seni yang ditampilkan antara lain: Drumb band asuhan Ibu Murniyati, S.Pd; Geguritan asuhan Ibu Marciana Sarwi, S.Pd; Tari Lilin dan Yapong asuhan Ibu Widhyarprincessiastuty; Dance Group dan Modelling asuhan Ibu Dra. Sri Martini; dan Musik serta Nyanyi asuhan Bp. St. Padmonohadi, A.Ma.Pd.

5. SDK Sengkan
 Guru kelas I-III SDK Sengkan mengikuti Pelatihan Pembelajaran Tematik bersama dengan gur-guru se-Sleman Timur. Pembicaranya dari Tim Grasindo, di antaranya Kepala Bagian Pendidikan Yayasan Strada. Materi pokok tentang bagaimana mengubah paradigma pembelajaran teacher oriented menjadi Student Oriented.
 Salah satu faktor kegagalan siswa dalam menghadapi ujian adalah kurangnya persiapan mental anak. Dengan latar belakang tersebut, para siswa/i kelas VI mengikuti rekoleksi di Museum Misi Muntilan. Mereka dibekali bagaimana mempersiapkan dan meraih masa depan.
 Pada hari Selasa, 11 Maret 2008 siswa/i kelas IV-VI yang sudah dipermandikan dan menerima komuni, menerima Sakramen Tobat. Romo yang melayani penerimaan Sakramen Tobat adalah Romo Martin Kleruk, MSF dan Romo Ranis, MSF. Pengakuan dosa diadakan untuk mempersiapkan hati menjelang paskah tahun ini.
 Ada dua siswa SDK Sengkan yang berhasil mengukir prestasi. Meraka adalah Aloysia Reni Rosalia yang meraih juara II Mata Pelajaran Sains dan Giovani meraih juara 9 dalam Mata Pelajaran Matematika dalam Olimpiade se-Kecamatan Depok.

6. SDK Kenteng
 Pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2008 para siswa/i kelas VI SDK Kenteng mengadakan gladi rohani/rekoleksi di Wisma Sejahtera I, Kaliurang. Kegiatan ini sebagai usaha untuk mengolah kerohanian siswa dalam masa Prapaskah dan mempersiapkan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional. Rekoleksi yang didampingi Fr. Y. Gunawa ini dikuti 20 siswa kelas VI.

7. SDK Kadirojo
 SDK Kadirojo mengadakan pasar murah untuk orang tua dan penduduk sekitar sekolah yang kurang mampu. Ada 113 paket yang disediakan. Setiap paket berupa beras 3 kg dan gula ½ kg seharga Rp. 7.500,- Kegiatan pasar murah ini bekerja sama dengan SDK Kalasan.
 Para siswa/i kelas 5 dan 6 mengadakan rekoleksi/gladi rohani pada hari Senin-Selasa, 17-18 Maret 2008 bertempat di gedung SDK Kadirojo. Ada 72 siswa/i yang menjadi peserta rekoleksi. Mereka didampingi oleh Fr. Y. Gunawan dan keempat frater dari Seminari Tinggi Kentungan yang mengajar di SDK Kadirojo setiap hari Sabtu. Anak-anak diajak untuk mengolah tema “Peduli Lingkungan”. Rangkaian rekoleksi ditutup dengan misa syukur yang dipimpin Rm. Alb. Hartana, SJ.
 SDK Kadirojo memberi bantuan ke Panti Asuhan Marsudisiwi di Kadirojo dan Panti Asuhan Pondok Penaga sebanyak 50 kg serta beasiswa untuk 2 anak dari Wanita Katolik Mlati.

8. SDK Notoyudan
 Pada hari Kamis, 13 Maret 2008 SDK Notoyudan mengisi acara kesenian di panggung terbuka PMPS di Alun-alun Utara kota Yogyakarta dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 18.30 WIB. Kesenian yang ditampilkan berupa: Tari Rampak, Tari Rena, Tari Midhat-Midhut, Tari Perang-Perangan, Dance Group, Fashion Show, Speaking English, dan Speaking Bahasa Inggris.
 Pada hari Sabtu, 15 Maret 2008 sejumlah 7 siswa/i SDK Notoyudan mengikuti lomba di SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

o SDK Wates
 Ananda Damasus Riko Prijono maju ke babak final lomba Matematikan PASIAD IV tingkat SD se DIY yang diadakan di SMP 5 Yogyakarta pada hari Sabtu, 8 Maret 2008. Ia mendapat undian no 45 dari 336 peserta. Sampai saat ini pengumuman hasil lomba masih ditunggu.
 Pada kegitan “Open House RSBI” SMP I Wates, Ananda Damasus Riko Prijono berhasil menjadi juara I Lomba Matematika TK-SD/MI se Kabupaten Kulon Progo dalam rangka “Open House RSBI” (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) SMP I Wates Kulon Progo.
 Pada tanggal 19 Maret 2008 anak-anak kelas III_VI SDK Wates bersama bapak-ibu guru mengadakan kegiatan Wisata Kereta Api dengan menggunakan Kereta Api Pramexs dari Wates-Yogyakarta-Solo-Jebres-Yogyakarta-Wates. Kegiatan ini merupakan pembelajaran out-bound supaya anak-anak kenal dengan perjalanan kereta api. Sebelum kembali ke Wates, anak-anak mengadakan wisata di Jl. Malioboro, ternyata anak-anak senang sekali terlebih bagi yang belum pernah naik kereta api dan wisata ke Yogyakarta.

o SDK Kalasan
Dalam rangka mengisi masa APP 2008, SDK Kalasan mengadakan beberapa kegiatan, yaitu:
 Renungan Bersama: para guru dan siswa mengadakan sarasehan/renungan bersama setiap hari Sabtu selama masa APP/
 Persami : untuk melatih kemandirian dan kepeduliaan terhadap lingkungan, anak-anak kelas V mengadakan PERSAMI di halaman belakang SDK Kalasan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 8-9 Maret 2008.
 Bakti Sosial : mengumpulkan beras dan gula pasir untuk membantu kegiatan bazar di SDK Kadirojo sebanyak 2,1 Kwintal beras dan 50 kg gula pasir.

o SMPK Wates
 Dalam rangka Temu Bina Siswa 2008 tingkat SMP se-BKS-YPK DIY yang diselenggarakan oleh Forum Bina Siswa (Forbis) pada tanggal 8 Maret 2008, SMPK Wates ikut berpartisipasi sebagai peserta lomba. Kegiatan yang diselenggarakan di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta ini diikuti 17 SMP Katolik se-DIY. SMPK Wates mengikuti 3 lomba yaitu: Futsal, Wide Game, dan Cerdas Cermat Kitab Suci. Dalam lomba Wide Game, SMPK Wates dapat meraih juara III dengan memboyong 1 piala ke sekolah. Dalam acara itu, Rm. AW. Wignyasumantara Pr turut hadir menyemangati para siswa dalam lomba. Meskipun kegiatan ini baru dilaksanakan pertama kali, lomba ini ternyata dapat menggalang keakraban antar sekolah.

a. Paguyuban Pesuruh YKCY
 Pada hari Minggu, 11 Maret 2008 Paguyuban Pesuruh YKCY mengadakan pertemuan di SDK Notoyudan (Bapak A. Margana).

b. KSK Bantul
 Sudah menjadi program KSK Bantul bahwa setiap tahun menjelang ujian Akhir Nasional, siswa/ i kelas 6 mengadakan weekend (gladi rohani). Tujuannya: mempersiapkan anak secara mental dan spiritual dalam menghadapi UAN, mempererat hubungan antar siswa kelas 6 se-KSK Bantul, melatih anak untuk olah rohani, melatih anak mandiri, menumbuhkembangkan benih panggilan, dan memperkenalkan siswa non Kristiani mengenai situasi di luar mereka. Kegiatan gladi rohani ini dilaksanakan di Wisma Salam pada tanggal 14-16 Maret 2008. Pesertanya sejumlah 175 anak, 9 kepala sekolah, dan 9 guru kelas VI yang terdiri atas 9 SDK dari 10 SDK se-KSK Bantul. Pelaksanaannya dibagi dalam 2 gelombang, yaitu: 14-15 Maret (SDK Pijenan, Padokan, Kembaran, Jomegatan, dan Sorowajan) dan 15-16 Maret 2008 (SDK Tirtosari, Ganjuran, Kanutan, dan Bantul). Pembimbingnya dari Tim Youth Center Salam-Magelang.

G. Berita Keluarga
1. Bapak A. Suripto (Mantan Kepala SMPK Ganjuran) telah dipanggil menghadap Tuhan pada hari Jumat, 14 Maret 2008 dalam usia 81 tahun. Rumah di Perumahan Karangwaru, Yogyakarta. Jenasah dimakamkan di makam keluarga di Delanggu, Klaten.
2. Kita berdoa semoga arwah saudara kita yang tercinta ini diterima oleh Allah Bapa di Surga dan diampuni segala dosa dan kesalahannya. Kita berdoa juga bagi keluarga yang ditinggalkan semoga dianugerahi kekuatan iman dan ketabahan.

Direktur dan staf kantor YKCY mengucapkan selamat dan proficiat
kepada para kepala sekolah, para guru dan karyawan, serta komite sekolah
atas segala usaha, perjuangan, serta prestasi yang telah dicapai.
Semoga sekolah-sekolah kita semakin hari semakin berkembang dan berkualitas.
Proficiat dan Tuhan memberkati segala usaha baik kita semua.

Yogyakarta, 4 April 2008
Direktur Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta

Drs. Alb. Hartana, SJ